Rabu, 27 Oktober 2010

Gersangnya Jiwa....!!!

Waktuku tak pernah banyak sebenarnya....
Tapi mengapa seolah jiwa ini tak menyadarinya,

Apa sebenarnya yang sedang Aku cari ???
Kapan karya-karya itu akan tercipta ?
Karya yang mampu menginspirasi dan menyimpan hikmah Sejati.
                 Kenapa sebenarnya diri ini Ya Rabb,,,
                 Kemanakah Ketenangan dan Kemantapan jiwa
                 Yang selama ini selalu menemani perjalananku
                 Mungkinkan karena Aku terlalu Hina ????
                 Arrgghhh,,, Dekap Aku Wahai Pelita Hidupku....
Sesungguhnya hanya Engkau yang harus ku sandai,
Tapi kenapa jiwa ini terus berpaling ???
Kapan Indahnya malam dan sujud penghambaan
Akan terpatri kembali dalam sanubari ??
Adakah Kau telah mencabutnya ?atau memang dosa-dosa yg menghalanginya ???
                 Waktuku tak banyak Ya Karim,,,
                 Sadarkan Aku dari kelalaian ini...
                 Tunjuki Aku selalu berada pada jalan Keridhoan-Mu
                 Sebelum waktu Ku tiba Ya Rabb,,,
                 Ampuni Aku Ya Rahman... Ya Rohim,,,,
Bangkitlah wahai jiwa yang gersang,,,
Sadahlah diri akan dosa dan kelalaian ini,
Song-song hari penuh karya, Raih Kemuliaan hidup sejati,
Demi mencapai Jannah Ilahi.....

                 

Selasa, 31 Agustus 2010

Tajuk Cinta dan Ukhuwah

Kugoreskan pena dengan warna tinta yang Ku suka,,,
Pada catatan kecil yang Aku punya,,,
Ku rangkai berjuta makna dengan kata yang Mempesona,,,
Dalam lamunan yang menghanyutkan Rasa,,,

Sejuta arif merona Indah,,,
Senyum memancar merangkai Bahagia,,,
Melodi indah mengalun Syahdu,,,
Merekah, Memekar dalam Pertemuan,,,

Kata tak dapat terlafadzkan dalam bicara,,,
Namun hati harus tetap di Teguhkan,,,
Karena Rasa harus tetap ada,,,
Bersama Taqwa di dalam dada,,,

Ukhuwah tak sekedar Kata, namun akan selalu Bermakna,,,
Meski raga terpisahkan oleh jarak dan waktu,,,
Namun hati ini selalu menyatu dalam harmonisasi Dakwah,,,
Bersama menggapai cita-cita Mulia, untuk berkumpul di Jannah-Nya kelak,,,

Cinta dan Ukhuwan akan selalu Indah,,,
dengan dasar Taqwa kepada Allah,,,
Ketika ada karang Prasangka,,,
Segera dihapuskan oleh ombak Keistiqomahan dalam dada,,,

Aku Banggaa pada Mu Sahabat,,,
Aku Rindu uluran tangan Mu,,,
Aku Ingin berkumpul Kembali bersama Mu,,,
Merajut Cinta dan Ukhuwah dalam Dakwah dan Taqwa kepada Allah.

Kamis, 26 Agustus 2010

Untaian Kata

Bismilah,,, Kemuliaannya dalam memberi, melayani, dan membesarkan Kita takkan mampu terurai dengan kata, terungkap lewat cerita, dan termaknai dengan mempesona. Sejuta arif perangainya selalu mempesona dalam qolbu. Mereka selalu tegar walau sebenarnya rapuh, Mereka selalu tersenyum walau hatinya menangis, dan Mereka selalu terlihat kuat saat raganya lelah.
Do'anya selalu terucap dan terlafadzkan dalam setiap hembusan nafasnya demi penjagaan untuk Anaknya. Murka dan Kasih Sayangnya Allah ada pada Keduanya. Tidak ada satu orang pun di Dunia ini yang berani Meninggal kecuali Ibu saat Melahirkan Kita, dan tidak akan ada yang berani menaruhkan Jiwa Raganya demi menafkahi orang lain kecuali Ayah.
"Bila Tuhan izinkan Aku bicara, Ku bersaksi tak akan pernah menyesal memiliki Kedua Orang Tua seperti Mereka", Ya Allah... Muliakanlah Keduanya dengan Kemuliaan-Mu, Jagalah Mereka dengan Penjagaan-Mu, Berkahilah Keduanya dengan Karunia-Mu, Tempatkan Mereka disisi-Mu  dengan Rahmat dan Maghfiroh-Mu, Jadikanlah Kami anak yang berbakti yang mendorong Mereka memasuki Jannah-Mu. Amin....
"Dan Kami wajibkan Manusia (berbuat) Kebaikan Kepada Kedua Orangtuanya...... (QS. Al-Ankabut : 8)"

Minggu, 18 Juli 2010

Doa Sahabat'

"Tidak selamanya Perhatian harus nampak di muka dan Pengharapan harus terucap dengan kata, karna Penerimaan tidak selamanya sesuai dengan Keinginan, namun untaian do'a dalam setiap Pinta kepada Sang Pencipta dalam Keyakinan Hati pada Sang Pemberi akan menghantarkan orang yg kita cintai pada Penjagaan dengan Cara dan Rencana Sang Ilahi dalam Seluruh Kehidupannya. Sesuatu yang akan terjadi dan diterima di Depan bergantung pada usaha dan mimpi kita dimasa Sekarang. Ya Allah Muliakanlah Sahabat-sahabat hamba, jadikan Keberkahan dan Kesuksesan selalu Menyelimuti setiap Ikhtiarnya. Lindungi Ia dan jaga Kehidupannya dengan Rahmat dan Kasih Sayang-Mu"... Amin,, Assalamualaykum,, Wr. Wb.

Rabu, 07 Juli 2010

"Tajuk Ramadhan"

Semilir angin Ramadhan mulai berhembus menyapa dan menyejukan sanubari insan yang sedang merinduinya untuk mengingatkan "Sebentar lagi Kami akan Menjumpai Kalian". Hari berganti hari terlewati semakin mendekatkan diri pada pancaran ilahi di bulan yang penuh berkah itu. Adakah diri ini sudah mempersiapkannya demi meraih sukses ibadah yang direncanakan?ataukah masih tetap diam dan terperanga dengan masalah dunia yang terus menghampiri tanpa membekaskan hikmah sejati yang dapat tertanam dalam saubari?ataukah malah mempersiapkan bekal jasad dan nafsu dengan mulai menghitung nominal demi menyongsongnya agar dapat terlewati dengan kesempurnaan dunia?Hmhmmhm,,,,, Oh Tuhan,,, sadarkan diri ini untuk terus memperbaiki diri dan mempersiapkannya demi menyongsong Ramadhan yang gemilang dengan penuh keberkahan. Ya Rabb,,, Sampaikan kami pada bulannya Hamba-Mu yang setiap kebaikan akan kau lipat gandakan balasannya, yang akan kau ampuni setiap dosa yang mengalir dalam diri dengan Rahmat dan Kasih Sayang-Mu, dan berkahilah kehidupan kami ini.
Kawand,,, Sebentar lagi Ramadhan akan menyapa kita,,, Mari Persiapkan Diri agar Ramadhan kali ini Membekas dalam hati.

Inspirasi Pagi (Univ. Kehidupan)

Bismilah... Sesuatu hal yang kita anggap kecil belum tentu kecil juga dimata orang lain. Semua sudah ada kadarnya masing-masing, oleh karenanya jangan menyepelekan hal kecil terlebih dengan kebaikan. Sekecil apapun kebaikan yang d lakukan, semuanya akan d perhitungkan oleh-Nya. Kedewasaan dan kebesaran hati dalam berucap dan bersikap membuat komunikasi kita dengan orang tua lebih efektif dan dapat diterimakannya. Apapun keinginan orang tua dan keinginan kita semua ada jalannya. (Unv. Kehidupan) Assalamualaykum.. Wr. Wb.. Selamat Pagi Semuanya...

Inspirasi Pagi (Univ. Kehidupan)

Bismilah... Indahnya pertemuan dan perkenalan dlm menyambung silaturahmi dengan keikhlasan hati akan membuat ikatannya kuat dan barokah. Teguran tidak selamanya sebagai ejekan, tetapi itu adalah senjata untuk makin meraba hati dan diri kita dalam memperbaiki dan mendekatkan diri kepada-Nya. Yakinlah Tidak semua orang suka dengan kebaikan yang d lakukan, walaupun tidak d Indahkan tetaplah melaju dan laksanakan semuanya karena Allah. (Unv. Kehidupan),,, Assalamualaykum,, Wr. Wb... Mari Bersilaturahmi...

Selasa, 06 Juli 2010

Menjadi yang Paling d Cintai

dakwatuna.com - ”Bukan daging-daging unta dan darahnya itu yang dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…” (Al-Hajj: 37)
Maha Agung Allah yang Menciptakan kehidupan dengan segala kelengkapannya. Ada kelengkapan pokok, ada juga yang cuma hiasan. Sayangnya, tak sedikit manusia yang terkungkung pada jeratan kelengkapan aksesoris.
Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling kaya
Logika sederhana manusia kerap mengatakan kalau memberi berarti terkurangi. Seseorang yang sebelumnya punya lima mangga misalnya, akan berkurang jika ia memberikan dua mangga ke orang lain. Logika inilah yang akhirnya menghalangi orang untuk berkurban.
Jika bukan karena iman yang dalam, logika ini akan terus bercokol dalam hati. Ia akan terus menenggelamkan manusia dalam kehidupan yang sempit, hingga ajal menjemput. Sulit menerjemahkan sebuah pemberian sebagai keuntungan. Sebaliknya, pemberian dan pengorbanan adalah sama dengan pengurangan.
Rasulullah saw. mengajarkan logika yang berbeda. Beliau saw. mengikis sifat-sifat kemanusiaan yang cinta kebendaan menjadi sifat mulia yang cinta pahala. Semakin banyak memberi, orang akan semakin kaya. Karena kaya bukan pada jumlah harta, tapi pada ketinggian mutu jiwa.
Rasulullah saw. mengatakan, “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta benda. Tetapi, kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu Ya’la)
Berkurbanlah, Anda akan menjadi orang sukses
Sukses dalam hidup adalah impian tiap orang. Tak seorang pun yang ingin hidup susah: rezeki menjadi sempit, kesehatan menjadi langka, dan ketenangan cuma dalam angan-angan. Hidup seperti siksaan yang tak kunjung usai. Semua langkah seperti selalu menuju kegagalan. Buntu.
Namun, tak sedikit yang cuma berputar-putar pada jalan yang salah. Padahal, rumus jalan bahagia sangat sederhana. Di antaranya, kikis segala sifat kikir, Anda akan menemukan jalan hidup yang serba mudah.
Allah swt. berfirman, “Ada pun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan ada pun yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (Al-Lail: 5-10)
Kalau jalan hidup menjadi begitu mudah, semua halangan akan terasa ringan. Inilah pertanda kesuksesan hidup seseorang. Semua yang dicita-citakan menjadi kenyataan. Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “…dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang sukses.” (Al-Hasyr: 9)
Berkurbanlah, Anda akan sangat dekat dengan Yang Maha Sayang
Sebenarnya, Allah sangat dekat dengan hamba-hambaNya melebihi dekatnya sang hamba dengan urat lehernya. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (Qaaf: 16)
Namun, ketika ada hijab atau dinding, yang dekat menjadi terasa sangat jauh. Karena hijab, sesuatu menjadi tak terlihat, tak terdengar, bahkan tak terasa sama sekali. Dan salah satu hijab yang kerap menghalangi kedekatan seorang hamba dengan Penciptanya adalah kecintaan pada harta.
Islam tidak mengajarkan umatnya untuk tidak berharta. Atau, menjadi miskin dulu agar bisa dekat dengan Allah swt. Tentu bukan itu. Tapi, bagaimana meletakkan harta atau fasilitas hidup lain cuma di tangan saja. Bukan tertanam dalam hati. Dengan kata lain, harta cuma sebagai sarana. Bukan tujuan.
Karena itu, perlu pembiasaan-pembiasaan agar jiwa tetap terdidik. Dan salah satu pembiasaan itu adalah dengan melakukan kurban. Karena dari segi bahasa saja, kurban berasal dari kata qoroba-yaqrobu-qurbanan artinya pendekatan. Berkurban adalah upaya seorang hamba Allah untuk mengikis hijab-hijab yang menghalangi kedekatannya dengan Yang Maha Sayang.
Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling dicintai
Setiap cinta butuh pengorbanan. Kalau ada orang yang ingin dicintai orang lain tanpa memberikan pengorbanan, sebenarnya ia sedang memperlihatkan cinta palsu. Cinta ini tidak pernah abadi. Cuma bergantung pada sebuah kepentingan sementara.
Allah swt. Maha Tahu atas isi hati hamba-hambaNya. Mana yang benar-benar mencintai, dan mana yang cuma main-main. Dan salah satu bentuk keseriusan seorang hamba Allah dalam mencari cinta Yang Maha Pencinta adalah dengan melakukan pengorbanan. Bisa berkorban dengan tenaga, pikiran, dan harta di jalan Allah. Dan sebenarnya, pengorbanan itu bukan untuk kepentingan Allah. Allah Maha Kaya. Justru, pengorbanan akan menjadi energi baru bagi si pelaku itu sendiri.
OASE lainnya
Allah sebagai saksi dan penjamin

Surat Cinta dari Manusia-manusia yang malamnya penuh cinta

Kami tujukan kepada :
Insan yang tersia-sia malamnya

Assalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh

Wahai orang-orang yang terpejam matanya,

Perkenankanlah kami, manusia-manusia malam menuliskan sebuah surat cinta kepadamu. Seperti halnya cinta kami pada waktu malam-malam yang kami rajut di sepertiga terakhir. Atau seperti cinta kami pada keagungan dan rahasianya yang penuh pesona. Kami tahu dirimu bersusah payah lepas tengah hari berharap intan dan mutiara dunia. Namun kami tak perlu bersusah payah, sebab malam-malam kami berhiaskan intan dan mutiara dari surga.

Wahai orang-orang yang terlelap,

Sungguh nikmat malam-malammu. Gelapnya yang pekat membuat matamu tak mampu melihat energi cahaya yang tersembunyi di baliknya. Sunyi senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta. Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena,menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya. Aduhai kau sangat menikmatinya.

Wahai orang-orang yang terlena,

Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu !! Yang setiap malam terpejam matanya, yang terlelap pulas tak terkira. Atau yang terlena oleh suasananya yang begitu menggoda. Kami tidak seperti dirimu !! Kami adalah para perindu kamar di surga. Tak pernahkah kau dengar Sang Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya di surga itu ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan sholat pada saat manusia terlelap dalam tidur malam.” Sudahkah kau dengar tadi ? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang yang mendirikan sholat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup mata dan hatinya.

Wahai orang-orang yang keluarganya hampa cinta,

Kau pasti pernah mendengar namaku disebut. Aku Abu Hurairah, Periwayat Hadist. Kerinduanku akan sepertiga malam adalah hal yang tak terperi. Penghujung malam adalah kenikmatanku terbesar. Tapi tahukah kau ? Kenikmatan itu tidak serta merta kukecap sendiri. Kubagi malam-malamku yang penuh syahdu itu menjadi tiga. Satu untukku, satu untuk istriku tercinta dan satu lagi untuk pelayan yang aku kasihi. Jika salah satu dari kami selesai mendirikan sholat, maka kami bersegera membangunkan yang lain untuk menikmati bagiannya. Subhanallah, tak tergerakkah dirimu ? Pedulikah kau pada keluargamu ? Adakah kebaikan yang kau inginkan dari mereka ? Sekedar untuk membangunkan orang-orang yang paling dekat denganmu, keluargamu ?

Lain lagi dengan aku, Nuruddin Mahmud Zanki. Sejarah mencatatku sebagai Sang Penakluk kesombongan pasukan salib. Suatu kali seorang ulama tersohor Ibnu Katsir mengomentari diriku, katanya, ” Nuruddin itu kecanduan sholat malam, banyak berpuasa dan berjihad dengan akidah yang benar.” Kemenangan demi kemenangan aku raih bersama pasukanku. Bahkan pasukan musuh itu terlibat dalam sebuah perbincangan seru. Kata mereka, ” Nuruddin Mahmud Zanki menang bukan karena pasukannya yang banyak. Tetapi lebih karena dia mempunyai rahasia bersama Tuhan”. Aku tersenyum, mereka memang benar. Kemenangan yang kuraih adalah karena do’a dan sholat-sholat malamku yang penuh kekhusyu’an.

Tahukah kau dengan orang yang selalu setia mendampingiku ? Dialah Istriku tercinta, Khotun binti Atabik. Dia adalah istri shalehah di mataku, terlebih di mata Alloh. Malam-malam kami adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai Tuhan. Gemerisik dedaunan dan desahan angin seakan menjadi pernak-pernik kami saat mendung di mata kami jatuh berderai dalam sujud kami yang panjang.

Kuceritakan padamu suatu hari ada kejadian yang membuat belahan jiwaku itu tampak murung. Kutanyakan padanya apa gerangan yang membuatnya resah. Ya Alloh, ternyata dia tertidur, tidak bangun pada malam itu, sehingga kehilangan kesempatan untuk beribadah. Astaghfirulloh, aku menyesal telah membuat dia kecewa. Segera setelah peristiwa itu kubayar saja penyesalanku dengan mengangkat seorang pegawai khusus untuknya. Pegawai itu kuperintahkan untuk menabuh genderang agar kami terbangun di sepertiga malamnya.

Wahai orang-orang yang terbuai,

Kau pasti mengenalku dalam kisah pembebasan Al Aqso, rumah Allah yang diberkati. Akulah pengukir tinta emas itu, seorang Panglima Perang, Sholahuddin Al-Ayyubi. Orang-orang yang hidup di zamanku mengenalku tak lebih dari seorang Panglima yang selalu menjaga sholat berjama’ah. Kesenanganku adalah mendengarkan bacaan Alqur’an yang indah dan syahdu. Malam-malamku adalah saat yang paling kutunggu. Saat-saat dimana aku bercengkerama dengan Tuhanku. Sedangkan siang hariku adalah perjuangan-perjuangan nyata, pengejawantahan cintaku pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terlena,

Pernahkah kau mendengar kisah penaklukan Konstantinopel ? Akulah orang dibalik penaklukan itu, Sultan Muhammad Al Fatih. Aku sangat lihai dalam memimpin bala tentaraku. Namun tahukah kau bahwa sehari sebelum penaklukan itu, aku telah memerintahkan kepada pasukanku untuk berpuasa pada siang harinya. Dan saat malam tiba, kami laksanakan sholat malam dan munajat penuh harap akan pertolongan-
Nya. Jika Alloh memberikan kematian kepada kami pada siang hari disaat kami berjuang, maka kesyahidan itulah harapan kami terbesar. Biarlah siang hari kami berada di ujung kematian, namun sebelum itu, di ujung malamnya Alloh temukan kami berada dalam kehidupan. Kehidupan dengan menghidupi malam kami.

Wahai orang-orang yang gelap mata dan hatinya,

Pernahkah kau dengar kisah Penduduk Basrah yang kekeringan ? Mereka sangat merindukan air yang keluar dari celah-celah awan. Sebab terik matahari terasa sangat menyengat, padang pasir pun semakin kering dan tandus. Suatu hari mereka sepakat untuk mengadakan Sholat Istisqo yang langsung dipimpin oleh seorang ulama di masa itu. Ada wajah-wajah besar yang turut serta di sana, Malik bin Dinar, Atho’ As-Sulami, Tsabit Al-Bunani. Sholat dimulai, dua rakaat pun usai. Harapan terbesar mereka adalah hujan-hujan yang penuh berkah.

Namun waktu terus beranjak siang, matahari kian meninggi, tak ada tanda-tanda hujan akan turun. Mendung tak datang, langit membisu, tetap cerah dan biru. Dalam hati mereka bertanya-tanya, adakah dosa-dosa yang kami lakukan sehingga air hujan itu tertahan di langit ? Padahal kami semua adalah orang-orang terbaik di negeri ini ?

Sholat demi sholat Istisqo didirikan, namun hujan tak kunjung datang. Hingga suatu malam, Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani terjaga di sebuah masjid. Saat malam itulah, aku, Maimun, seorang pelayan, berwajah kuyu, berkulit hitam dan berpakaian usang, datang ke masjid itu. Langkahku menuju mihrab, kuniatkan untuk sholat Istisqo sendirian, dua orang terpandang itu mengamati gerak gerikku.

Setelah sholat, dengan penuh kekhusyu’an kutengadahkan tanganku ke langit, seraya berdo’a :

“Tuhanku, betapa banyak hamba-hamba-Mu yang berkali-kali datang kepada-Mu memohon sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi sedikitpun kekuasaan-Mu. Apakah ini karena apa yang ada pada-Mu sudah habis ? Ataukah perbendaharaan kekuasaan-Mu telah hilang ? Tuhanku, aku bersumpah atas nama-Mu dengan kecintaan-Mu kepadaku agar Engkau berkenan memberi kami hujan secepatnya.”

Lalu apa gerangan yang terjadi ? Angin langsung datang bergemuruh dengan cepat, mendung tebal di atas langit. Langit seakan runtuh mendengar do’a seorang pelayan ini. Do’aku dikabulkan oleh Tuhan, hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi yang tandus yang sudah lama merindukannya.

Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani pun terheran-heran dan kau pasti juga heran bukan ? Aku, seorang budak miskin harta, yang hitam pekat, mungkin lebih pekat dari malam-malam yang kulalui. Hanya manusia biasa, tapi aku menjadi sangat luar biasa karena doaku yang makbul dan malam-malam yang kupenuhi dengan tangisan dan taqarrub pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terpejam,

Penghujung malam adalah detik-detik termahal bagiku, Imam Nawawi. Suatu hari muridku menanyakan kepadaku, bagaimana aku bisa menciptakan berbagai karya yang banyak ? Kapan aku beristirahat, bagaimana aku mengatur tidurku ? Lalu kujelaskan padanya, “Jika aku mengantuk, maka aku hentikan sholatku dan aku bersandar pada buku-
bukuku sejenak. Selang beberapa waktu jika telah segar kembali, aku lanjutkan ibadahku.”

Aku tahu kau pasti berpikir bahwa hal ini sangat sulit dijangkau oleh akal sehatmu. Tapi lihatlah, aku telah melakukannya, dan sekarang kau bisa menikmati karya-karyaku.

Wahai orang-orang yang tergoda,

Begitu kuatkah syetan mengikat tengkuk lehermu saat kau tertidur pulas ? Ya, sangat kuat, tiga ikatan di tengkuk lehermu !! Dia lalu menepuk setiap ikatan itu sambil berkata, “Hai manusia, Engkau masih punya malam panjang, karena itu tidurlah !!”.

Hei, Sadarlah, sadarlah, jangan kau dengarkan dia, itu tipu muslihatnya ! Syetan itu berbohong kepadamu. Maka bangunlah, bangkitlah, kerahkan kekuatanmu untuk menangkal godaannya. Sebutlah nama Alloh, maka akan lepas ikatan yang pertama. Kemudian, berwudhulah, maka akan lepas ikatan yang kedua. Dan yang terakhir, sholatlah, sholat seperti kami, maka akan lepaslah semua ikatan-
ikatan itu.

Wahai orang-orang yang masih terlelap,

Masihkah kau menikmati malam-malammu dengan kepulasan ? Masihkah ? Adakah tergerak hatimu untuk bangkit, bersegera, mendekat kepada-
Nya, bercengkerama dengan-Nya, memohon keampunan-Nya, meski hanya 2 rakaat ? Tidakkah kau tahu, bahwa Alloh turun ke langit bumi pada 1/3 malam yang pertama telah berlalu. Tidakkah kau tahu, bahwa Dia berkata, “Akulah Raja, Akulah Raja, siapa yang memohon kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Ku ampuni. Dia terus berkata demikian, hingga fajar merekah.

Wahai orang-orang yang terbujuk rayu dunia,

Bagi kami, manusia-manusia malam, dunia ini sungguh tak ada artinya. Malamlah yang memberi kami kehidupan sesungguhnya. Sebab malam bagi kami adalah malam-malam yang penuh cinta, sarat makna. Masihkah kau terlelap ? Apakah kau menginginkan kehidupan sesungguhnya ? Maka ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan cahaya di sana, di waktu sepertiga malam. Namun jika kau masih ingin terlelap, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya, maka surat cinta kami ini sungguh tak berarti apa-apa bagimu.

Semoga Alloh mempertemukan kita di sana, di surga-Nya, mendapati dirimu dan diri kami dalam kamar-kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Semoga…

Wassalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh,

(Manusia-Manusia Malam)

Cinta Ini Tak Bisa Ditawar

Rosul itu seorang yang Jujur, tapi seberapa yakinkah kita bahwa beliau adalah manusia yang paling jujur di muka bumi ini??, andaikan kita hidup sezaman dengan Rosul, ditengah kejahiliyahan orang2 pada masa itu, diantara ni'matnya berbuat dosa, kemudian Muhammad datang membawa kabar gembira itu kehadapan kita dan mengajak untuk mengEsakan Allah, apa yang akan kita katakan??jangan-jangan kita juga akan mengatakan apa yang orang2 kafir katakan, Muhammad PEMBOHONG, PENDUSTA, Muhammad GILA..!!, lalu kita lempari wajah mulia Rosul dengan batu sampai mengalir darahnya, atau bahkan lebih tega dari itu??

Astaghfirullah.. Selama ini kita bicara Cinta, kagum kepada Rosul, tapi kenapa teladannya tidak pernah kita ikuti???kenapa kita tega menodai wajah Rosul dengan kotoran dosa-dosa yang kita lakukan??Bukankah 'Cinta' tidak hanya dibibir saja??Apakah rindu itu hanya sebatas ucapan belaka??tapi hati kita, jiwa kita ingkar jauuuh dari Rosulullah..

Tidakkah kau tau, Rosul itu Cinta kepada kita, rosul itu sayang pada ummatnya, rosul itu ingin kita selamat dari api neraka, rosul ingin membawa kita menuju keindahan yang abadi untuk berjumpa dengan yang Maha menguasai alam ini; Allah 'azzawajalla..

Apakah selama ini kita tuli akan suara-suara kebenaran, apakah selama ini kita Buta akan keAgungannya, apakah hati kita sudah begitu keras sampai-sampai Rosul mengetuk pintu hati kita kita tidak merasakannya????dengarlah Jeritan terakhir Rosulullah saat 'aisyah menemaninya ketika Sakarotul maut, apa yang Dia ucapkan, "Ummatiii...Ummati...Ummati...", sahabatku, beliau menyebut-nyebut kita, beliau mendo'akan kita.. Bukankah itu bukti bahwa Rosul Cinta kepada kita, tidak cukupkah itu menjadi bukti Syangnya beliau pada kita???

Sahabatku yang Rosul sayangi dan Allah cintai, mari sama2 evaluasi ucapan & prilaku kita selama ini, mari buktikan bahwa kita sungguh2 akan membalas Cinta Nabi kepada kita, bersholawatlah untuknya, bukankah Allah sang Maha pencipta dan para Malaikat pun bersholawat atas Rosul?

Yaa.. nabi salam alaika
yaa.. rosul salam alaika
Sholawatullah alaika.

Copas dari Blog Tetangga (http://qolbuspirit.blogspot.com/)

Senin, 05 Juli 2010

Inspirasi Pagi (Univ. Kehidupan)

Bismilah,,, Kesabaran dalam menyikapi dan kesungguhan hati dalam memberi dan melayani, akan menghasilkan penerimaan yang indah dalam berinteraksi. Semua ada masanya dan selalu Indah pada waktunya. Kotornya hati dalam bersikap menjadikan kita lalai dalam menghamba dan menjauh dari Sang Pencipta. Kesempatan tidak akan datang dua kali dan penyesalan pun mengakhiri. Kemurnian hati hanya dapat d sentuh dengan kesucian diri dalam menjalankan. Mari Meningkatkan Kualitas Diri...! (Unv. Kehidupan) Assalamualaykum.. Wr. Wb,, Selamat Pagi...

Minggu, 04 Juli 2010

Hikmah Harian

Bismilah... Janganlah menuntut orang lain untuk berbuat A, jika kita belum bisa A,, Tuntutlah diri kita untuk melakukan A, maka orang lain pun akan berbuat sesuai yang kita perbuat. Kerasnya watak dan hati hanya dapat d luluhkan dengan peleburan diri dan kebesaran hati dalam menyikapinya. Kebersamaan akan membuat kita semakin mengerti dan terlatih untuk memahami dan mencintai untuk meridhainya. Terimakasih Sahabat (Unv. Kehidupan)... Assalamualaikum.. Wr. Wb. Semangat Pagi Kawans

Kamis, 01 Juli 2010

Hikmah Jum'at

Bismilah... Nikmatnya Rizqi itu bukan dilihat dari banyak/sedikitnya yang kita terima, tapi berapa banyak rizqi tersebut yang kita manfaatkan dengan penuh kesyukuran agar menjadi berkah. Waktu berjalan terus dan tidak akan pernah kembali, jangan pernah melalaikannya dan menyepelekan waktu yang sedikit, lakukan sesuatu saat sempat, bukan menunggu/menunda. Karena waktu yang kita punya lebih sedikit dibanding amanah yang akan dijalankan. Assalamualaikum.. Wr. Wb.. Selamat Hari Jum'at

Rabu, 30 Juni 2010

Ongkos Ibu

Ini adalah mengenai nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan

Ibunya sedang sIbuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia

menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Si Ibu segera

membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si

anak dan membacanya.



Ongkos upah membantu Ibu:

1) membantu pergi ke warung: rp20.000

2) menjaga adik rp20.000

3) membuang sampah rp5.000

4) membereskan tempat tidur rp10.000

5) menyiram bunga rp15.000

6) menyapu halaman rp15.000

jumlah : rp85.000



Selesai membaca, si Ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya

berbinar-binar. Si Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang

kertas yang sama.

1) ongkos mengandungmu selama 9 bulan - gratis

2) ongkos berjaga malam karena menjagamu – gratis

3) ongkos air mata yang menetes karenamu – gratis

4) ongkos khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu – gratis

5) ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu – gratis

jumlah keseluruhan nilai kasihku – gratis



Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah Ibu,

memeluknya dan berkata, "saya sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil

pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "telah dibayar" ..
(di kutip dali blogs tetangga)

Inspirasi Pagi (Univ. Kehidupan)

Bismilah...Siapa yang tangguh dan berani mencoba menghadapi tantangan, itu yang akan menjadi Juara. Seleksi Alam akan selalu berlaku dalam setiap hal di dunia ini,, siapa yang terlena dan bersantai ria akan gugur sebelum waktunya. Kemudahan proses berbanding lurus dari seberapa besar ketaatan dan penghambaan diri kita kepada-Nya,, maka siapa yang bersungguh-sungguh akan meraih kemenangan dan senang dengan kesuksesan. Mari Kawand kita persiapkan semuanya dengan kesungguhan hati dan ketawadhuan diri dalam menjalankannya. (Inspirasi Pagi dari Unv. Kehidupan) Assalamualaikum.. Wr. Wb.. Semangat Pagi Kawands...

Selasa, 29 Juni 2010

Hikmah Harian

Bismilah... Ketakutan/Kekhawatiran t'hdap sesuatu hal yang belum tentu terjadi adalah kebodohan yang nyata dan itu adalah bentuk ketidak yakinan kita kepada Allah, padahal buruk sangka kepada Allah merupakan kedzoliman yang besar. Yakinlah semua sdh ada kadarnya, itu semua telah tertulis di Mega Server Laufulmahfuz. Sempurnakan ikhtiar dan doa, sisanya tawakal ilallah. Semoga kita selalu dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian. (Unv. Kehidupan),,, Assalamualaikum. Wr. Wb,, Selamat Pagi... Para Pelajar di Universitas Kehidupan

Makna Seorang Teman

Makna Seorang Teman

By: agussyafii

Ada dua teman karib sedang dalam perjalanan. Ismail dan Salim namanya. Ditengah perjalanan mereka bertengkar, Ismail tidak menahan amarah kemudian mendorong Salim sampai terjatuh. Meski Salim sakit, Salim tidak melawan. Tanpa bertutur kata. Salim menulis di atas pasir.

'Hari ini temanku mendorongku sampai jatuh.'

Mereka lalu melanjutkan perjalanan hingaa menemukan sungai untuk membersihkan badan. Namun ternyata sungai itu teramat dalam sehingga Salim hanyut dan nyaris tenggelam dan diselamatkan oleh Ismail, temannya. Ketika Salim siuman dan rasa ketakutannya hilang Salim menulis disebuah batu.

'Hari ini temanku menyelamatkan nyawaku.'

Melihat apa yang dilakukan Salim, Ismail terheran-heran dan bertanya, 'Kenapa waktu aku mendorongmu hingga terjatuh, kau menulis diatas pasir dan sekarang kau menulis diatas batu?'

Salim tersenyum dan menjawabnya, 'Ketika seorang sahabat melukai hati kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus luka dihati. Dan apabila diantara teman terjadi kebaikan sekecil apapun kita harus memahat diatas batu hati kita agar kita tetap mengenang, tidak hilang tertiup waktu.' Dua teman baik itu akhirnya tertawa bersama, bahagia menikmati pemandangan yang indah disetiap perjalanan.

Pesan kisah diatas adalah hidup ini kita seringkali berbeda pendapat dan berkonflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu saling memaafkan dan melupakan masalah dan kesalahan orang lain akan membuat hidup kita menjadi bahagia dan kebaikan orang lain yang pernah dilakukan untuk kita menjadi kenangan yang terindah dalam hidup kita yang senantiasa tersimpan dalam hati tak terhapus oleh waktu. Itulah makna seorang teman.

Wassalam,
agussyafii

Senin, 28 Juni 2010

Hikmah Harian

Bismilah... Pengabdian diri kepada Allah sejatinya didasari atas kepasrahan dan totalitas ibadah untuk Allah, dan ridho dengan semua ketetapan dan pemberian-Nya. Pengabdian dengan kesungguhan hati dan loyalitas tinggi akan menghasilkan timbal balik yang maximal,, Hidup ini adalah untuk melayani,, maka jadilah pelayan-pelayan terbaik bagi umat agar mendapat yang terbaik di hari esok dan seterusnya. (Univ. Kehidupan),, Assalamualaikum,,,Wr. Wb. Semangat Pagi Kawanss...

Surat dari Ibu

Surat ini benar-benar menyentuh hati saya. ketika membaca tulisan ini saya merasa trenyuh dan larut dalam suasana haru. Terbayang wajah ibu saya, yang telah melahirkan, mendidik, dan membesarkan dengan penuh kasih sayang. Ibu adalah yang terbaik bagiku. Tak pernah ada kata tidak untuk kami anak-anaknya ketika meminta sesuatu. Semoga Allah membalas kebaikan ibu dengan pahala yang besar. Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberi petunjuk kepada saya untuk selalu memperlakukan ibu dengan baik serta mengasihinya sebagaimana ibu mengasihi kami, anak-anaknya.
Robbigh firlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii soghiiroo

Silahkan dibaca …………..

Assalamu’alaikum,

Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta’ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin…

Wahai anakku,

Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka…

Wahai anakku!

Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati dan telah engkau robek pula perasaanku.

Wahai anakku… 25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku. Suatu ketika dokter datang menyampaikan kabar tentang kehamilanku dan semua ibu sangat mengetahui arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi…

Semenjak kabar gembira tersebut aku membawamu 9 bulan. Tidur, berdiri, makan dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.

Aku mengandungmu, wahai anakku! Pada kondisi lemah di atas lemah, bersamaan dengan itu aku begitu grmbira tatkala merasakan melihat terjangan kakimu dan balikan badanmu di perutku. Aku merasa puas setiap aku menimbang diriku, karena semakin hari semakin bertambah berat perutku, berarti engkau sehat wal afiat dalam rahimku.

Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah saat itu, ketika fajar pada malam itu, yang aku tidak dapat tidur dan memejamkan mataku barang sekejap pun. Aku merasakan sakit yang tidak tertahankan dan rasa takut yang tidak bisa dilukiskan.

Sakit itu terus berlanjut sehingga membuatku tidak dapat lagi menangis. Sebanyak itu pula aku melihat kematian menari-nari di pelupuk mataku, hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia. Engkau pun lahir… Tangisku bercampur dengan tangismu, air mata kebahagiaan. Dengan semua itu, sirna semua keletihan dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku padamu semakin bertambah dengan bertambah kuatnya sakit. Aku raih dirimu sebelum aku meraih minuman, aku peluk cium dirimu sebelum meneguk satu tetes air yang ada di kerongkonganku.

Wahai anakku… telah berlalu tahun dari usiamu, aku membawamu dengan hatiku dan memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Saripati hidupku kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur demi tidurmu, berletih demi kebahagiaanmu.

Harapanku pada setiap harinya; agar aku melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat adalah celotehmu dalam meminta sesuatu, agar aku berbuat sesuatu untukmu… itulah kebahagiaanku!

Kemudian, berlalulah waktu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Selama itu pula aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai, menjadi dayangmu yang tidak pernah berhenti, dan menjadi pekerjamu yang tidak pernah mengenal lelah serta mendo’akan selalu kebaikan dan taufiq untukmu.

Aku selalu memperhatikan dirimu hari demi hari hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis yang telah menghiasi wajahmu, telah menambah ketampananmu. Tatkala itu aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan demi mencari pasangan hidupmu.

Semakin dekat hari perkawinanmu, semakin dekat pula hari kepergianmu. saat itu pula hatiku mulai serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagia telah bercampur dengan duka, tangis telah bercampur pula dengan tawa. Bahagia karena engkau mendapatkan pasangan dan sedih karena engkau pelipur hatiku akan berpisah denganku.

Waktu berlalu seakan-akan aku menyeretnya dengan berat. Kiranya setelah perkawinan itu aku tidak lagi mengenal dirimu, senyummu yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihan, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam seperti batu yang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran. Aku benar-benar tidak mengenalmu lagi karena engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.

Terasa lama hari-hari yang kulewati hanya untuk ingin melihat rupamu. Detik demi detik kuhitung demi mendengarkan suaramu. Akan tetapi penantian kurasakan sangat panjang. Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk melihat dan menanti kedatanganmu. Setiap kali berderit pintu aku manyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu. Setiap kali telepon berdering aku merasa bahwa engkaulah yang menelepon. Setiap suara kendaraan yang lewat aku merasa bahwa engkaulah yang datang.

Akan tetapi, semua itu tidak ada. Penantianku sia-sia dan harapanku hancur berkeping, yang ada hanya keputusasaan. Yang tersisa hanyalah kesedihan dari semua keletihan yang selama ini kurasakan. Sambil menangisi diri dan nasib yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.

Anakku… ibumu ini tidaklah meminta banyak, dan tidaklah menagih kepadamu yang bukan-bukan. Yang Ibu pinta, jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu. Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar bisa juga aku menatap wajahmu, agar Ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.

Dan Ibu memohon kepadamu, Nak! Janganlah engkau memasang jerat permusuhan denganku, jangan engkau buang wajahmu ketika Ibu hendak memandang wajahmu!!

Yang Ibu tagih kepadamu, jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu, agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana sekalipun hanya satu detik. Jangan jadikan ia sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi, atau sekiranya terpaksa engkau datangi sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.

Anakku, telah bungkuk pula punggungku. Bergemetar tanganku, karena badanku telah dimakan oleh usia dan digerogoti oleh penyakit… Berdiri seharusnya dipapah, dudukpun seharusnya dibopong, sekalipun begitu cintaku kepadamu masih seperti dulu… Masih seperti lautan yang tidak pernah kering. Masih seperti angin yang tidak pernah berhenti.

Sekiranya engkau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balas kebaikannya dengan kebaikan setimpal. Sedangkan kepada ibumu… Mana balas budimu, nak!? Mana balasan baikmu! Bukankah air susu seharusnya dibalas dengan air susu serupa?! Akan tetapi kenapa nak! Susu yang Ibu berikan engkau balas dengan tuba. Bukankah Allah ta’ala telah berfirman, “Bukankah balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula?!” (QS. Ar Rahman: 60) Sampai begitu keraskah hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu?! Setelah berlalunya hari dan berselangnya waktu?!

Wahai anakku, setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiap itu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak, engkau adalah buah dari kedua tanganku, engkaulah hasil dari keletihanku. Engkaulah laba dari semua usahaku! Kiranya dosa apa yang telah kuperbuat sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?! Pernahkah aku berbuat khilaf dalam salah satu waktu selama bergaul denganmu, atau pernahkah aku berbuat lalai dalam melayanimu?

Terus, jika tidak demikian, sulitkah bagimu menjadikan statusku sebagai budak dan pembantu yang paling hina dari sekian banyak pembantu dan budakmu. Semua mereka telah mendapatkan upahnya!? Mana upah yang layak untukku wahai anakku!

Dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu? Dapatkah engkau menganugerahkan sedikit kasih sayangmu demi mengobati derita orang tua yang malang ini? Sedangkan Allah ta’ala mencintai orang yang berbuat baik.

Wahai anakku!! Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.

Wahai anakku! Hatiku teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat. Orang-orang sering mengatakan bahwa engkau seorang laki-laki supel, dermawan, dan berbudi. Anakku… Tidak tersentuhkah hatimu terhadap seorang wanita tua yang lemah, tidak terenyuhkah jiwamu melihat orang tua yang telah renta ini, ia binasa dimakan oleh rindu, berselimutkan kesedihan dan berpakaian kedukaan!? Bukan karena apa-apa?! Akan tetapi hanya karena engkau telah berhasil mengalirkan air matanya… Hanya karena engkau telah membalasnya dengan luka di hatinya… hanya karena engkau telah pandai menikam dirinya dengan belati durhakamu tepat menghujam jantungnya… hanya karena engkau telah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim?!

Wahai anakku, ibumu inilah sebenarnya pintu surga bagimu. Maka titilah jembatan itu menujunya, lewatilah jalannya dengan senyuman yang manis, pemaafan dan balas budi yang baik. Semoga aku bertemu denganmu di sana dengan kasih sayang Allah ta’ala, sebagaimana dalam hadits: “Orang tua adalah pintu surga yang di tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)

Anakku. Aku sangat mengenalmu, tahu sifat dan akhlakmu. Semenjak engkau telah beranjak dewasa saat itu pula tamak dan labamu kepada pahala dan surga begitu tinggi. Engkau selalu bercerita tentang keutamaan shalat berjamaah dan shaf pertama. Engkau selalu berniat untuk berinfak dan bersedekah.

Akan tetapi, anakku! Mungkin ada satu hadits yang terlupakan olehmu! Satu keutamaan besar yang terlalaikan olehmu yaitu bahwa Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, amal apa yang paling mulia? Beliau berkata: “Shalat pada waktunya”, aku berkata: “Kemudian apa, wahai Rasulullah?” Beliau berkata: “Berbakti kepada kedua orang tua”, dan aku berkata: “Kemudian, wahai Rasulullah!” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah”, lalu beliau diam. Sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya. (Muttafaqun ‘alaih)

Wahai anakku!! Ini aku, pahalamu, tanpa engkau bersusah payah untuk memerdekakan budak atau berletih dalam berinfak. Pernahkah engkau mendengar cerita seorang ayah yang telah meninggalkan keluarga dan anak-anaknya dan berangkat jauh dari negerinya untuk mencari tambang emas?! Setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, kiranya yang ia bawa pulang hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia telah gagal dalam usahanya. Setibanya di rumah, orang tersebut tidak lagi melihat gubuk reotnya, tetapi yang dilihatnya adalah sebuah perusahaan tambang emas yang besar. Berletih mencari emas di negeri orang kiranya, di sebelah gubuk reotnya orang mendirikan tambang emas.

Begitulah perumpamaanmu dengan kebaikan. Engkau berletih mencari pahala, engkau telah beramal banyak, tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar. Di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu. Bukankah ridhoku adalah keridhoan Allah ta’ala, dan murkaku adalah kemurkaan-Nya?

Anakku, yang aku cemaskan terhadapmu, yang aku takutkan bahwa jangan-jangan engkaulah yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya: “Merugilah seseorang, merugilah seseorang, merugilah seseorang”, dikatakan, “Siapa dia,wahai Rasulullah?, “Orang yang mendapatkan kedua ayah ibunya ketika tua, dan tidak memasukkannya ke surga”. (HR. Muslim)

Anakku… Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit dan aku tidak adukan duka ini kepada Allah, karena sekiranya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan yang tidak ada obatnya dan tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya. Aku tidak akan melakukannya, Nak! Bagaimana aku akan melakukannya sedangkan engkau adalah jantung hatiku… Bagaimana ibumu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit sedangkan engkau adalah pelipur laraku. Bagaimana Ibu tega melihatmu merana terkena do’a mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku.

Bangunlah Nak! Uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa hingga engkau akan menjadi tua pula, dan al jaza’ min jinsil amal… “Engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam…” Aku tidak ingin engkau nantinya menulis surat yang sama kepada anak-anakmu, engkau tulis dengan air matamu sebagaimana aku menulisnya dengan air mata itu pula kepadamu.

Wahai anakku, bertaqwalah kepada Allah pada ibumu, peganglah kakinya!! Sesungguhnya surga di kakinya. Basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya, kencangkan tulang ringkihnya, dan kokohkan badannya yang telah lapuk.Anakku… Setelah engkau membaca surat ini,terserah padamu! Apakah engkau sadar dan akan kembali atau engkau ingin merobeknya.

Wassalam,

Ibumu

Minggu, 27 Juni 2010

Bekerja Penuh Cinta

Bekerja Penuh Cinta

By: agussyafii

Apa kabar teman dipagi hari yang indah ini? Semoga dipagi ini anda dan keluarga sehat selalu dengan dihiasi hidup penuh cinta.

Ketika kita melakukan aktifitas, lakukanlah dengan penuh riang gembira dan penuh syukur kehadirat Allah. Bila aktifitas itu adalah memasak maka masakannya akan terasa lezat dan menyehatkan tubuh. Pekerjaan apapun bila kita melakukannya dengan senang hati bahkan pekerjaan berat sekalipun akan menjadi terasa ringan.

Secara hakiki bekerja adalah mengerahkan segala upaya kita segala upaya apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala anugerahkan kepada kita. Kita menyadari bahwa bekerja merupakan kegiatan memfungsikan limpahan nikmatNya. Barangkali sebuah kebahagiaan di dalam hidup kita karena telah dapat menggunakan sesuatu yang diberikan oleh yang Maha Pengasih.

Maka tersenyumlah dan bergembiralah! Dengan memanjatkan puji kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, mari kita lakukan pekerjaan kita dengan penuh cinta dan suka cita. Bila pekerjaan diiringi dengan pujian kepada Allah tentu akan menghasilkan sebuah pekerjaan yang maksimal dan membawa keberkahan. Bila pekerjaan itu dilakukan oleh seorang ibu yang memasak untuk keluarganya maka masakannya menjadi terasa lezat. Anak-anak dan suami menikmatinya dengan lahap.

--
'Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.'(HR. Thabrani).

Wassalam,
agussyafii

Indahnya Sakit

Indahnya Sakit

By: agussyafii

Malam seolah berlalu bersama tenggelamnya matahari. Angin berhembus terasa dingin sekali. Malam itu anak-anak Amalia terilhat sibuk membuat 'MADING.' (Majalah Dinding). Wajah mereka terlihat gembira. Kegembiraan diwajah mereka terdengar suara riuh bertanda hadirnya kebahagaiaan. Lantunan shalawat nabi oleh Eko terdengar sahdu.

Malam itu di Rumah Amalia kedatangan seorang tamu. Beliau seorang Wirausaha yang sukses. Beliau sangat peduli dengan kesejahteraan karyawannya, semua karyawan mengorhormatinya namun disisi lain dirinya adalah orang yang jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sampai datanglah 'sentilan' Allah untuknya. Tiba-tiba tubuhnya limbung dan jatuh sakit. Harta yang dimilikinya menjadi tidak berarti dokter sudah angkat tangan, pertanda menyerah. Sebuah keajaiban itu hadir justru dengan doa dan ibadah, dirinya menjadi sembuh.

Setelah hampir lima bulan sakit, kemudian berobat ke Singapura bahkan ke Australia sakitnya para dokter tidak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya terasa lemas dan tidak berdaya. Pernah sampai pada suatu malam salahsatu putranya mengatakan karena ayah jauh dari Allah sakitnya jadi tambah parah. Ucapan itu membuat hatinya bagai 'tersentil' dan merenungkan, barangkali apa yang diucapkan putranya memang benar. Sampai kemudian beliau memutuskan untuk menjalankan sholat lima waktu dengan tertib ditengah sakitnya.

Malam hari disaat menunaikan sholat tahajud, beliau menangis tersedu-sedu ingat akan dosa-dosa yang telah lalu sangat jauh dari Allah. Kehidupannya semakin sukses justru membuat dirinya lupa akan bersyukur atas Karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Air mata itu bagaikan merobek-robek hatinya yang mengalirkan semua dosa-dosanya dimasa lalu. Tak kuasa menahan semua derita dari akibat kesalahan yang pernah beliau lakukan.

Setiap menjalankan sholat lima waktu dan sholat tahajud tanpa terasa sudah sampai beberapa bulan. Keajaiban itu hadir tanpa disadarinya, tubuhnya mulai bisa digerakkan, tangan bisa diangkat untuk bertakbir. Tubuhnya untuk sujud sudah tidak lagi merasa sakit lagi. Dokter yang mengobatinya mengira sakitnya sudah tidak bisa disembuhkan. Anak-anak dan istrinya bahkan sampai syukuran di Rumah Amalia atas kesembuhan beliau.

Malam itu beliau mengatakan kepada saya, 'Sakit itu indah. karena sakit berasal dari Allah dan sembuh juga berasal dari Allah dan saya ikhlas menerima sakit karena selama ini jauh dariNya, satu-satu harapan kesembuhan, saya memohon kepada Allah.' Tutur beliau malam itu. Air matanya mengalir dengan penuh haru. Bersyukur kepada Allah atas kesembuhannya. Itulah Indahnya sakit bagi beliau. Subhanallah.

----
'Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu pedoman dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosamu (QS. al-Anfal : 29).

Wassalam,
agussyafii

Pengabdian Seorang Suami

Pengabdian Seorang Suami

By: agussyafii

Ditengah ramai anak-anak Amalia sedang bertadarus. Suara indah melantunkan ayat suci al-Quran membawa kesejukan dihati. Kesejukan dihati itu hingga meresap di dalam jiwa. Sementara ada seorang bapak yang hadir di Rumah Amalia air matanya mengalir bertanda hatinya yang penuh kebahagiaan. Semua penderitaannya telah dilalui dengan tegarnya. Hatinya perih namun sudah terobati.

Dalam penuturan beliau, pernikahannya pernah menggores luka dihatinya. Disaat dirinya dan keluarga penuh kebahagiaan dengan lahirnya sang buah hati tiba-tiba dikejutkan oleh mertuanya agar menceraikan istrinya dengan alasan yang tidak pernah dimengertinya, dengan berat hati dirinya menceraikan istrinya. Tak kuasa pedih dan perih luka dihati dia rasakan dalam kesendirian dengan mengasuh sang buah hati.

Seiring dengan waktu beliau mengetahui bahwa istrinya masih mencintai dirinya dan sang buah hati. Sampai ayah mertuanya meninggal dunia. Atas restu dari ibu mertua mereka rujuk kembali. Kebahagiaan itu hadir tidaklah lama. Disaat kerinduan yang lama terpendam beliau harus menerima kenyataan yang pahit bahwa istrinya memiliki penyakit jantung keturunan dan harus mendorong dengan kursi roda.

Beliau mengatakan merasa bersyukur dengan apapun yang terjadi pada dirinya dan keluarganya. Ditengah semua kesulitan yang dihadapi sekalipun terasa perih dan pedih dihati ternyata membawa kebahagiaan bahwa hidup pada hakekatnya adalah sebuah pengabdian kepada Allah. Rasa cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala diwujud dengan pengabdian kepada istri dan sang buah hatinya.

'Istri saya terlihat menyerah Mas dan penuh keputusasaan bahkan telah kehilangan semangat hidup. Saya tak membiarkan hal itu terjadi. Saya selalu memberikan semangat hidup dan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan di setiap sholat saya selalu memohon kesembuhan untuk istri saya.' tuturnya.

Dalam kondisi ditengah himpitan persoalan. Justru karier menanjak dengan pesat. Beliau mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi yang memaksanya harus tinggal diluar kota, berarti itu meninggal istri dan buah hatinya. Keadaan seperti itu beliau dihadapkan kepada pilihan yang teramat berat, promosi jabatan yang lebih tinggi atau mengabdi dalam keluarga. Ditengah pilihan hidup yang sulit akhirnya dengan penuh kesadaran beliau memilih pengabdian kepada keluarga. Menjaga dan merawat istri dan anaknya.

Berbagai ujian telah dilewati, semakin meneguhkan kesadarannya bahwa tidak ada kekuatan selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selain berbagai peristiwa itu memang untuk menguji kesabarannya namun juga telah mengantarkan dirinya untuk mengabdi kepada istri dan sang buah hati dengan dilandasi cintanya kepada Allah semata. Subhanallah.

--
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan. Sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baiknya pembalasan bagi orang-orang yang beramal, yaitu yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya.' (QS. al-Ankabuut : 58-59).

Wassalam,
agussyafii

Kebangkitan Indonesia Hanya Bisa Diraih Dengan Islam

Oleh:
Ali Mustofa Akbar
Ketua RISKI (Remaja Islam Ngruki)

Setiap tanggal 20 Mei, biasanya di Indonesia selalu diperingati hari kebangkitan Nasional. Hal ini di dasari oleh sebab berdirinya Boedi utomo (BU). Sebuah organisasi yang di gagas oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Konon organisasi ini merupakan tonggak baru perlawanan terhadap penjajah.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi di Yogyakarta menggelar aksi demo memperingati Hari Kebangkitan Nasional (harkitnas) ke 102. Namun peringatan ini tampak unik dikarenakan salah satu peserta aksi melakukan aksi jalan mundur di kawasan Malioboro sebagai ungkapan rasa ketidakpuasan terhadap pemerintah.(detik.com, 20/05/10)

Namun apabila kita teliti kembali ternyata anggapan selama ini adalah salah, sejatinya BU bukanlah tonggak kebangkitan Nasional. Sebagaimana di Jelaskan oleh KH. Firdaus AN, mantan Ketua Majelis Syuro Syarikat Islam kelahiran Maninjau tahun 1924 dalam bukunya “ Syarikat Islam Bukan Budi Utomo : Meluruskan Sejarah Pergerakan Bangsa “. BU ini adalah organisasi yang mendukung penjajahan belanda, sama sekali tidak pernah mencita-citakan kemerdekaan Indonesia, a-nasional, anti agama, bahkan sejumlah tokohnya adalah anggota fremansory Belanda. (Risky Ridyasmara, 20 Mei Bukan Hari kebangkitan Nasional).

Sebenarnya, organisasi yang berdiri tiga tahun sebelum Budi Utomo, yakni syarikat dagang Islam (SDI) yang lebih pantas untuk dijadikan tonggak kebangkitan Nasional. SDI lah (kini dikenal dengan nama Syarikat Islam [SI]) yang nyata-nyata menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan Indonesia, memperjuangkan kebenaran Islam.

Tampaknya oknum di negri ini memang sengaja ingin mengubur Islam. Selain memelintir peristiwa sejarah diatas, yang paling membuat sakit umat Islam ialah; pada tahun 1945, para ulama yang menginginkan negri ini untuk di atur dengan syariah Islam juga di telikung dengan manuver licik dari BPUPKI dengan membatalkan kesepakatan Piagam Jakarta.

Dan kini hasilnya, setelah selama bertahun-tahun di selalu peringati, indonesia juga tidak mampu bagkit-bangkit, malah bisa dikatakan sekarang semakin terpuruk. Kalau dahulu ada penjajah yang bernama VOC, kini ada nama-nama seperti; Exxon Mobile, Caltex, Shell, Freeport, Newmont. Adalah penjajahan dalam bentuk lain.

Pengerukkan kekayaan alam oleh freeport saja misalnya, pada tahun 2005, perusahaan AS ini berhasil mengantongi keuntungan sekitar 4.2 miliar dollar atau sekitar 42 triliun rupiah. Sedangkan untuk Indonesia hanya mendapatkan 2 triliyun rupiah setiap tahunnya. Padahal perusahaan Amerika ini telah beroperasi sejak Tahun 1967. Jelas penjajahan ini namanya.

Hal ini pun berdampak terhadap kehidupan masyarakat, Kemiskinan, gizi buruk, pengangguran, tingkat kesehatan yang rendah, tak bisa dielakkan. Maka tidak ada pilihan lain, Indonesia harus segera bangkit dengan sebuah kebangkitan yang hakiki, hilangkan segala bentuk penjajahan.

Bangkit dengan Ideologi Islam

Kebangkitan suatu bangsa akan dapat di peroleh dimulai dari ketika taraf berfikir masyarakatnya meningkat, yakni dengan memeluk suatu pemikiran yang mendasar dan menyeluruh, atau memeluk sebuah ideologi. Kaum sekuler barat mampu bangkit dengan Ideologi kapitalisme, begitu juga bangsa Rusia, mereka mampu bangkit dengan memeluk Ideologi Sosialisme.

Namun perlu di garis bahwahi, kebangkitan dengan kedua ideologi ini hanyalah kebangkitan yang semu, terbukti sosialisme kemudian gagal, kapitalisme kehancurannya sudah diujung tanduk, karena borok-boroknya telah tercium, bahwa ini dalah ideologi yang berkarakter penjajahan.

Kebangkitan hakiki adalah yang terjadi di Bangsa Arab, kebangkitan ini pelopori oleh Rasulullah saw. Bangsa yang dahulunya Jahiliyah, berubah menjadi bangsa berperadaban tinggi dan mulia karena memeluk Ideologi Islam. Bahkan kemudian berhasil menerangi dua per tiga dunia.

Agar Indonesia mampu bangkit, agenda mendesak yang harus dilakukan adalah mensosialisasikan Ideologi Islam secara masif, sehingga tumbuh kesadaran di tengah-tengah umat bahwa Islam-lah satu-satunya solusi yang shahih bagi semua problematika yang ada.

Akidah Islam memiliki karakteristik sebagai akidah ruhiyah sekaligus akidah ri’ayah yang haq. Akidah Islam memerintahkan umatnya untuk Habluminallah dan hablu minanaas. Misalkan: Islam memerintahkan untuk melakukan sholat dan puasa, namun untuk melangsungkan generasi penerus, Islam memerintahkan untuk menikah dengan lawan jenis.Sedangkan dalam rangka menjamin sebuah pernikahan, Islam juga memerintahkan sejumlah sanksi berupa deraan juga rajam bagi pelaku zina. Islam memerintahkan unntuk mmperoleh harta secara halal, demikian juga untuk menjamin kepemilikan harta, maka Islam memerintahkan potong tangan bagi pencuri. Subhanallah, komplit sekali.

Penyelesaian dalam perampokan kekayan alam misalnya, Islam melarang terjadinya privatisasi sumber daya alam oleh swasta upun asing, sebab Islam telah merinci distribusi dan kepemilikan harta dengan sangat jelas, yakni kepemilikan individu, kepemilikan umum, kepemilikan negara.

Kepemilikan umum mencakup harta yang dari sisi pembentukkanya tidak mungkin dimiliki oleh Individu, seperti sungai, danau, laut, dsb. Kemudian apa saja yang mencakup hajat hidup orang banyak seperti Jalan, hutan, barang tambang yang depositnya banyak, baik yang berbentuk padat, cair, maupun gas. Termasuk energi dalam cakupan api seperti bahan bakar bagi Industri, transportasi, dsb.

Rasulullah SAW bersabda: kaum muslim berserikat dalam tiga hal: air, padang gembalaan, dan api.(HR. Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah)

Negara khilafah adalah pihak yang mengelola berbagai kekayaan itu, baik dalam hal eksplorasi, penjualan, maupun pendistribusian. Negara khilafahlah yang menjamin setiap rakyatnya untuk menikmati haknya dalam kepemilikan umum tersebut. Negara khilafah mendistribusikan hasil bersihnya, setelah dikurangi biaya-biaya, dalam bentuk zatnya dan atau dalam bentuk pelayanan kepada semua warga negara.

Kepemilikan negara ada pada harta yang pengelolannya di tangan khalifah, seperti fa’i, kharaj serta harta yang tidak memiliki ahli waris dsb. Khalifah mengelola kepemilikan negara sesuai pandangan dan ijtihadnya dalam berbagai urusan negara dan rakyat. Khalifah boleh memberikan harta itu kepada orang miskin saja dan tidak untuk orang kaya, sebagaimana Rasulullah pernah memberikan fa’i kepada Bani Nadhir.

Sedangkan kepemilikan individu adalah harta yang pengelolannya di serahkan kepada individu, pada selain harta milik umum. Kepemilikan individu ini terlindungi. Negara tidak boleh melanggarnya.

Begitu briliannya Islam dalam mengatur urusan umat. Karena itu, Indonesia harus bangkit dengan Ideologi Islam. Sebuah ideologi yang berasaskan akidah Islam, dimana ruhnya ialah ibadah mengharap ridho dari Allah swt. Apapun masalahnya, syariah Islam solusinya. Apapun taruhannya, khilafah harus di tegakkan. Allahu Akbar!

Wallahu ‘alam.

Sumber: eramuslim.com (23/5/2010)

Ubahlah Kebencian Dengan Kasih Sayang

Ubahlah Kebencian Dengan Kasih Sayang

By: agussyafii

Pada suatu hari Ali Bin Abi Thalib berjalan bersama dengan para sahabat. Ditengah jalan mereka bertemu dengan orang-orang kafir Quraisy. Orang-orang kafir Quraisy melampari batu, salah satunya mengenai kepala Ali sampai berdarah. Ali Bin Abi Thalib berhenti dan berdoa.

'Ya Allah, ubahlah kebencian musuh-musuhku menjadi kasih sayang..'

Para sahabat bertanya, 'Mereka melempari batu kenapa tidak dibalas dengan melempari batu juga? Kok malah mendoakan yang baik?' Ali Bin Abi Thalib menjawab, 'Itulah bedanya kita dengan mereka. Mereka kirimkan keburukan kepada kita. Kita mengirimkan kebaikan kepada mereka.'

Diantara perbuatan baik yang sangat tinggi nilainya adalah membalas kebencian orang lain kepada kita dengan kasih sayang. Untuk melakukannya tidaklah sulit, tidak membalas kebencian dengan mendoakan sebagaimana yang dilakukan Ali Bin Abi Thalib merupakan upaya tidak jadinya kebencian dibalas kebencian secara terus menerus kemudian berkembang secara meluas.

Seorang mukmin sejati dikenang bukan karena menebarkan kebencian namun dikenang karena menebarkan rasa aman dan nyaman. Bahkan mampu mengubah kebencian dihati musuh-musuhnya dengan kasih sayang sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad kepada kita.

Wassalam,
agussyafii

Kekuatan Tutur Kata

Kekuatan Tutur Kata

By: agussyafii

Pada suatu hari seorang teman bertutur, disebuah stasiun kereta api tanpa sengaja bertemu dengan seorang penjual asongan yang kehilangan tangan sebelahnya sedang menjajakan dagangannya karena hatinya iba dan ingin menolong. Dikeluarkan uang selembar sepuluh ribuan lalu diberikanlah uang itu padanya.

Sejenak berpikir di dalam benaknya ia merasa bersalah, segera kembali penjual asongan dan mengatakan kepadanya, 'Maaf bapak, saya tidak bermaksud merendahkan bapak. saya tahu, bapak adalah seorang pengusaha.' Lalu mengambil sebuah pulpen kemudian meninggalkan penjual asongan.

Setahun kemudian teman itu melintasi stasiun kereta api yang sama. Terdengar suara seseorang menyapa dirinya. 'Apa kabar Mas?' sapa seorang pemilik toko di stasiun kereta api. 'Saya sudah lama menunggu anda di toko ini.' kata pemilik toko. "Barangkali anda lupa, saya adalah penjual asongan yang waktu itu menyebut saya sebagai pengusaha sehingga saya termotivasi kata-kata anda sehingga saya bekerja keras untuk memiliki sebuah toko,' katanya dengan bangga menunjukkan tokonya.

Teman itu menceritakan betapa terharunya dirinya karena ia tidak mengira penjual asongan yang dia jumpai setahun yang lalu kini telah memiliki sebuah toko yang cukup besar distasiun kereta api.

Pesan dari kisah ini menunjukkan bahwa Tutur kata yang kita ucapkan memiliki sebuah kekuatan. Ucapan kita mampu memberikan motivasi seperti yang terjadi pada penjual asongan namun juga sebaiknya bila bertemu dengan orang yang tidak tepat malah menjerumuskan kita kepada kehancuran. Nabi mengajarkan kita agar senantiasa berkumpul dengan orang-orang sholeh, yaitu orang yang mampu menularkan kebahagiaan, kesehatan dan kedamaian dalam hidup kita.

----
'Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.' (QS. At Taubah: 119).


Wassalam,
agussyafii

Ditengah Malam Sunyi

Ditengah Malam Sunyi

By: agussyafii

Melepaskan penat dan kelelahan kehidupan duniawi, hiruk pikuk yang tiada pernah henti. Hawa nafsu yang tidak pernah terpuaskan, duduk sejenak dalam kesunyian malam mengingat Allah lalu air mata mengalir begitu saja tanpa terasa, mengingat dosa-dosa diri kita yang pernah kita lakukan pada sebuah perenungan terasa menyentuh hati yang paling dalam.

Desah suara, sesak nafas membuat dada menjadi penuh. Tiada terbersit dalam hati kecuali hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kemudian air mata terus mengalir karena diri telah terlena dengan Allah, khusyuk terhadapNya dan senang berada dihadiratNya. Izinkan saya menyapa anda,

Wahai Hamba Allah, tidak mempunyai sahabat

kecuali Yang Maha Pengasih teman duduknya

Mengingat-Nya, lalu menangis

tercengang dengan keindahan dan keagunganNya

Mari kita terjaga dari tidur panjang. Mari bangkit dari kelalaian. Mari datang menghadap Yang Maha Penyayang, mengharap maaf dan ampunanNya serta berjanji kepadaNya untuk selalu taat dan beribadah kepadaNya. Allah senang dengan taubat kita dan menghampiri kita tatkala kita mendekat kepadaNya. Allah berfirman di dalam hadist qudsi.

'Jika dia mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku akan mendekatkan diriKu sehasta. Jika dia mendekatkan diri kepadaKu sehasta maka Aku akan mendekatkan diriKu sedepa. Jika dia datang kepadaKu berjalan kaki maka Aku akan datang kepadanya berlari' (HR. Bukhari).

'Yuk, kita bertaubat. Memohon ampun kepada Allah atas semua dosa-dosa yang pernah kita lakukan.'

Wassalam,
agussyafii

Sudah Saatnya Menangis

Sudah Saatnya Menangis

By: agussyafii

Ketika pikiran buntu, asa patah, dunia gelap gulita seolah lorong gelap tanpa ujung, apa lagi yang hendak kita lakukan di malam hari ini selain menangis dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Marilah kita menangis dihadapan Allah! Tangisan mempunyai makna khusus karena tangisan itu muncul dari rasa cinta dan takut kepada Allah atas azabNya sehingga sepatutnya bagi kita merenungkan hal-hal yang sudah terjadi. Disetiap bisikan, pandangan, tingkah laku yang terduga ataupun yang tak terduga, Rasulullah selalu mengingatkan kita 'Seandainya kalian mengerti apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis (HR. Muslim). Lalu para sahabat Rasulullahpun menangis dengan menutupi wajah mereka karena isak tangis mereka. Sepatutnya kita juga menangis dan menutupi wajah kita.

Oleh sebab itu, mari kita bergegas menuju mihrab tempat sholat, merendahkan diri dihadapan Allah dengan menangis, memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan. 'Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus yaitu jalannya orang-orang yang Engkau ridhoi bukan jalannya orang-orang yang Engkau sesatkan.'

Sudah saatnya kita menangis dihadapan Allah..

Wassalam,
agussyafii

Wanita Pendamba Surga

Wanita Pendamba Surga

Wanita pendamba syurga
Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan
Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun
Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda
Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga
Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami
Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.

Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu
Menari-nari di atas lantai dansa
Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal
Engkau justru mengurung diri
Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib
Mengembara dalam pencarian jati diri.

Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi
Sibuk memoles tubuh dan wajah
Berlomba memamerkan aurat mereka
Engkau justru tampil bersahaja
Dalam balutan gamis dan kerudung panjang
Engkau sembunyikan auratmu
Agar tak terjamah pesona kecantikan itu
Dari mata-mata lelaki jalang.

Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas
Menikmati euphoria tanpa batas
Menebar cinta basi pada lelaki
Engkau justru menangis dalam sujud
Mendaki taubat dalam bukit tahajud
Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa
Menutup lisan dari bicara sia-sia.

Di saat wanita-wanita lain mengidolakan
Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona
Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah
Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka
Puas jika namanya di puja-puja
Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia
Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama
Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.

Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza
Menghamburkan materi dengan sia-sia
Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola
Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya.
Merenda istigfar di atas sajadah cinta.

Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman
Bercengkerama liar dengan segala kemewahan
Sibuk memuja artis-artis idaman
Engkau justru sibuk mengkaji ilmu
Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu
Berjibaku dengan segala kesulitan
Meneriakkan kalimat jihad militan.

Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis
Menggumbar gosip sesama secara sadis
Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis
Yang kau jadikan pegangan hidup
Agar iman di dadamu tidak redup.

Wanita pendamba syurga…
Agungnya akhlakmu berselimut mutiara
Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama
Akan Allah amanahkan
Engkau calon madrasah pertama
Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia.

[Yuli Anna]

http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2010/04/17/5171/wanita-pendamba-surga/





By Yulianna Pendamba Syurga

Hikmah Harian

Bismilah,,, Apa yang kita perbuat akan kembali kepada kita.. Berbuat Baik akan mendapat kebaikan dan Berbuat jahat akan mendapat kejelekan. Jangan pernah risau dengan apa yang kita terima hari ini, karena itu merupakan refleksi dari usaha dan perbuatan kita terdahulu. Belajar meminta Maaf lebih mulia dari memaafkan, kendati itu sulit dilakukan.. Tetap yakinlah demi terpatri Tawadhu didalam hati,, (Univ. Kehidupan).. Assalamualaikum...Wr..Wb..Semangat Kawans

Dimanakah Pangeranku,,,,?

"Wahai para pemuda, barang siapa telah mampu di antara kalian, handaklah melaksanankan pernikahan karena ia dapat menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan.. " (H.R Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa’i)



Setelah sujud terakhir shalat malam yang panjang, tunduk. Ada tetesan tak berbunyi bergulir di atas pipi. Kesunyian itu tiba-tiba datang lagi tanpa meminta izin lebih dahulu. Sebenarnya ada rasa malu mengakui, mengingat materi2 yang telah diterima setelah berdekatan dengan kajian Islam selama dua tahun. Bahkan sebagian sudah dinasehatkan kepada orang lain. "Muslimah itu harus berjiwa tegar, militan, jangan cengeng terhadap hal remeh". "Mengapa kader terbina masih mikirin soal cinta-mencinta, jodoh-menjodoh, bukan zamannya lagi!" Iya…iya..ngerti. Tapi, Ya Allah maafkan, aku tetap kesepian.

Rindu dia pada yang belum diketahui namanya. Dia yang akan menggenapkan setengah dien bersama-sama. Dia yang akan dihormati, senyumi, cemberuti, dan dilembuti. Dia yang sepanjang perjalanannya akan saya temani. Hatiku menjerit pelan.."Di mana engkau pangeranku?"

Allah, betapa ridho diri ini tunduk pada perintahMU, perintah menundukkan pandangan, perintah mengulurkan jilbab, perintah terus memperbaiki diri dari hari ke hari. Menanti janjiMu ádalah aliran air tersegar yang tak akan putus.

"...Dan wanita2 yang baik ádalah untuk laki2 yang baik dan laki2 yang baik ádalah untuk wanita2 yang baik pula"(An Nuur:26)



Tetapi, bolehkah hamba bercerita pada MU wahai Rabb? Bahwa hati ini begitu cepat terbolak-balik. Kadang ia kuat bak benteng kokoh, tapi sering pula ia rapuh bak rumah kardus di bawah kolong jembatan. Dan syaitan tahu itu, Ya Allah. Mereka begitu senangnya berlomba menggoda. Sehingga dalam penantian yang panjang ini, terselip pandangan yang belum halal, ada perkataan yang belum halal, ada usaha mencari perhatian yang belum halal. Ahh..., Kau tahu lebih dari yang hamba ceritakan.

Allah, betapa takutnya hamba membuat Kau cemburu.

Allah hamba tak mengerti, mengapa tak ada gerak dalam hati mereka untuk tidak terus memanjai angan2? Apakah terlalu berat ya Allah bagi mereka untuk mengambil kenikmatan yang Engkau janjikan?

"Tak cukup mapan, masih kuliah, belum dapat izin orang tua"

Alasan2 seperti itu apakah Kau bisa terima?

Sementara seorang Sugiarto, nama lengkap Ato, seorang pembelajar sejati, sahabat kesayangan Aa Gym yang ditakdirkan bertubuh tidak lengkap. Lelaki yang berjalan terseok-seok hanya bertumpu dengan kakinya yang kecil. Lelaki yang harus bersusah payah untuk mengucapkan kata per kata itu berani mengambil keputusan. "Belhalap pa..da Allah sa…ja," ujarnya terbata2. Dan Allah memudahkan bagi mereka yang hanya memercayakan semua pada-Nya. Ato dan istrinya sekarang hidup tenang dalam kesahajaan dan mempunyai seorang anak, anak yang sehat!

Sahabat, sesungguhnya cerita ini bukan untuk diri saya sendiri. Saat ini, di tengah malam ini, mari kita tengok ke jendela2 yang terbuka. Di atas ribuan sajadah, bersimpuh perempuan2 yang sedang merindu. Tetesan2 air mata mereka terus membasahi bumi, air mata mujahidah yang sangat takut tergelincir kepada kemaksiatan. Tak perih jua kah mereka melihatnya? Tak ada kah sepotong hati untuk meringankan beban itu?

Dan sahabat, bila kau salah satu dari perempuan bersimpuh itu, sabarlah. Benar, tidak mudah. Tapi tidak ada yang salah dengan janji Nya. Janji Nya adalah keniscayaan terindah, walau itu harus kau tebus denagn kesabaran yang berdarah-darah.

Jangan lelah muliakan dirimu. Bukan untuk dia. Juga bukan untuk dirimu sendiri. Tapi semata hanya untuk Rabb-Mu. Sungguh, itu bagian dari tarbiyah dengan cara yang berbeda. Dan Mahabenar Allah, lelaki mulia itu akan datang atas nama kemuliaan pernikahan. Tanpa kau perlu teriaki, dia telah mendengar dengan kesediaan tertinggi akan seruan lembut Tuhan-Nya, yang disampaikan kepada hamba terkasih dan utusan-Nya

based on the book of AKHWAT MODIS by Martina Rahmi
Sumber : umuazzam.multiply.com

Kamis, 24 Juni 2010

Hikmah Diri

Bismilah,,, Pengungkapan dan Penghargaan yang kita berikan kepada orang, akan berbanding lurus dengan penghargaan yang kita terima. Jangan pernah meminta untuk dihargai, tetapi belajarlah menghargai orang dengan perilaku dan ucapan,, Karena Keburukan orang adalah Guru Besar bagi kita untuk dapat bersabar dan interopeksi diri dalam menyongsong hari esok... (Unv. Kehidupan),, Assalamualaikum wr.wb,, Selamat Hari Jum'at Kawans..

Rabu, 23 Juni 2010

"Petikan Hikmah"

Bismilah... Pelajaran Baru,, Bahwa Tidak selamanya celaka itu membawa petaka... Indahnya Berbagi mengajarkan pada kerendahan hati dan bukan dilihat dri banyaknya jumlah, tetapi yang ada dinikmati bersama dengan Kesyukuran. Jangan berfikir hal besar itu sangat menakjubkan, tetapi hal kecil yang menjadi besar itu Maha Dahsyat.. Maha Suci Allah dengan segala Penciptannya,,, Assalamualaikum wr.wb,,

Selasa, 22 Juni 2010

Arti Sahabat

Ali : "Selemah-lemahnya manusia ialah yang tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah ialah orang yang mensia-siakan sahabat yang telah di cari"....... Sahabat Ku

Pertemuan Telah Ditakdirkan...
Antara Kita Tidak Pernah Dirancangkan...
Manalah Takdir Hendak Dilawan...
Semuanya Ketentuan Tuhan...

Wahai Sahabat Sematkan Semua Kenangan...
Yang Telah Bersama-sama Kita Lalui...
Suka dan Duka Memburu Impian...
Moga Teguhnya Ikatan Ini...

Sahabat Yang Amat Ku Kasihi...
Susah Senang Kau Disampingku...
Kehadiran Dikau Disisi...
Mengubah Sepi di Hati Ku...

Sahabat YAng Amat Ku Cintai...
Susah Senang Kau Disampingku...
Walau Kini Hilang Dimata...
Namun Kau Tetap Di Hati Ku...

Sahabat Pertuahnya Kurasa...
Mendapat Teman Sepertimu...
Membimbing Menasihatiku...
Hanya Satu Dalam Beribu...

Namun Kini Hanyalah Tinggal Kenangan...
Pertemuan Kita Dilamar Perpisahan...
Kemesraan Memekar Diakhir Perkenalan
Sayu Meneteskan Air Mata.. Ku ......

"Tidaklah Sempurna Iman Seseorang Sebelum Ia Mencintai Sodaranya Seperti Ia Mencintai Dirinya Sendiri" (AL- Hadist)...

Jangan Sia-siakan SAHABAT... Ana Ukhibukafillah...

C.I.N.T.A

Sejujurnya saia sulit memulai bahasan ini. Tidak tahu mengutarakannya, itu dia. Aah bodoh kali saia tidak bisa menerangkan apapun tentang apa tuh namanya, cinta, ya tentang cin-cintaaa. Cinta,…cinta…,cinta…,cinta…,apa ya? Aduuh apa ya cinta itu. Ada yg bisa bantu saia? Halooo…(adegannya seperti rahul yang sedang mengartikan cintanya pada anjeli,hohoho..; ga lucu ah). Adduh beneran nih saia bingung tentang tinta, eh cintaaa. Bentar-bentar, tenang Qef, tenang-tenang-tenang Qef, ambil nafas pelan-pelan lalu keluarkan, nah begitu, ayo ulangi. Oi..oi..oi kok kayak mau melahirkan gini ayo qef  kamu psti bisa, pasti mampu, kamu ingat-ingat, buka kembali memorimu, ada file cinta disudut hatimu. Aah aku liat kok filenya, cepaaat. Ya saia harus ingat-ingat. Ayooo-ayoolah ingat-ingat Qefy. Hmmm, saia ngetik apa ni yah. Oke, di sekitarku ini ada kitab suci, cermin, ricecooker, ada bantal, ada hape, ada secangkir kopi granule, ada apa lagi ya. Lho kenapa saia ngabsen? Hahahaha, masi tetap ga lucu. Hmm,saia yakin yang baca nih tulisan pasti kesel setengah hidup, hahahaaa…sama, saia juga kesel belum tahu mahu nulis apa. Bentar, jangan beranjak. Saia kebelakang dulu ada panggilan jihad, wakakakakaa…(ketawa ala kawanku)….
=#=
Makasi sudah menunggu, barusan ada kawan yang mahu nagih soft cover buat kegiatan isra mi’raj. 10 Juli 2010, waduuh saia harus tobaaat…,hooaam..,ngantuk dah jam 23:13 ni..,jumpa lagi,..:P
=#=
——tempat yang aneh, tapi untungnya saia jumpai hakim saia yang baik hati, alhamdulillah semoga dia bisa membantuku..
“Nampaknya bingung ya, menguraikan cinta? (hakim itu nampaknya tahu jelas maksudku kemari). Kemarilah, dengarlah dengan hati yang jernih, dengarlah dan bacalah dengan nama Tuhanmu. Ya libatkalah Tuhanmu di setiap senang dan gelisahmu. Bacalah cintamu, bacalah jangan kau ragu. Tuhanmu akan membibingmu tentang cinta disaat yang tepat, sesuai dan terang bagai sinarnya matahari. Menerangi bumi yang gelap gulita, bumi akan bahagia ketika matahari menyapa, bukankah engkaupun bahagia ketika cinta itu hadir dari sudut matamu yang suci? (hakim itu, memuji pandanganku ataukan menyindirku karena kurang menjaga mata) Begitulah cinta.
Cinta itu menerangi, cinta itu jalan, cinta itu amanah.  Sering terdengar, ada sebagian yang mengadukan hatinya ketika disapa oleh desir-desir cinta kepadamu bukan? Sehingga pikiranmu pun selalu tertuju pada satu kata yaitu cinta, ya cinta. Percaya atau tidak cinta itu misteri maha dahsayat, kadang saia juga merasakan derap-derap tasbih cinta itu hadir tanpa di undang, kadang salah tingkah ketika bersama dengan orang yang saia kagumi, kadang jaga image, kadang menyiapkan kata-kata terbaik saat akan mengajaknya jalan hanya sekedar minum teh, pun saat bercermin entah kenapa ingat selalu pada orang yang berani mencuri perhatian saia.
Aah dampaknya mampu meluluh-lantakan sifat keras membatu, seberapapun bencinya seseorang pasti akan redam dengan siraman cinta, mengalirkan kasih sayang yang tiada bertepi. Betapa tidak? Coba perhatikan insan-insan yang tengah di landa sinyal-sinyal cinta, jalanpun di pelan-pelankan ‘ada delaynya’, lebih asyik mengejar kupu-kupu, mengisahkan cintanya lewat buku kesayangannya, mendengarkan syair-syair cinta, menelaah ayat-ayat cinta, setiap harinya merasa indah memesona, setiap jam selalu bermakna, rugi rasanya meninggalkan cinta barang sedetikpun. Indah, lapang, ikhlas, berlama-lama memikirkannya pun tak khawatir rugi. Yah itulah cinta. Namun cinta, tidak selamanya indah dimata, pun sama di hati. Ada kalanya cinta yang kurang terbina, akan melahirkan kerapuhan, cepat tersinggung, mudah gugur, bila tak suka ia segera bergegas melarikan cinta atau lebih kejam lagi membunuh cinta. Lihatlah perbedaan antara para perajurit/karyawan yang penuh cinta, ia akan sungguh-sungguh memegang amanah(cinta)nya, memperjuangkan(cinta)nya mati-matian. Sungguh berbeda dengan tentara yang tidak memiliki rasa cinta, ia terkesan cuek, tak punya prinsip, tak mahu tahu. Begitulah gambaran cinta, betapa pentingnya ‘campur tangan’ Tuhan.
 Libatkan, libatkan dan libatkanlah Dia. Apabila sedang patah cinta, libatkan Dia. Apabila sedang jatuh cinta, haaaaruuus lebih kencang mengikat-libatkan Dia. Sekarang, renungkanlah baik-baik. Cintamu padanya itu tulus atau hanya terdorong nafsu? Jawablah dengan mata hatimu yang tidak pernah bohong. Jika cintamu belum sempurna tandanya adalah ragu-keraguan yang selalu menyelinap di setiap sudut hatimu, tetapi Jika itu cinta yang suci, engkau akan berjalan mantap dan yakin cinta itu dari Tuhanmu. Percayalah..,percayalah.., kepada siapa lagi engkau percaya selain kepada Tuhanmu. Janganlah engkau memungkiri keberadaanya. Karena, karena Tuhanmu tahu apa yang tersembunyi di sudut hatimu yang paling dalam sekalipun. Cinta itu fitrahnya adalah kebahagiaan, kesukaan, kelapangan. Maka beruntunglah siapapun yang menempatkan cintanya pada syariat yang benar. Semakin mencintai seseorang, semakin tebal pula cintanya kepada Sang Pemikat Cinta. Dialah Tuhanmu. Terpikatlah dengan sentuhan-sentuhan cintaNya.
Satu pesan terakhirku, kemarilah aku bisikan, kemarilah,..mendekatlah…” (hakim itu mengajaku mendekat dan berbisik dekat sekali dengan telingaku, sampai-sampai aku mencium harum jubah putihnya, nafasnya pun harum, belum pernah saia mencium wangi ini)..dan…hakim itu membisikan pesan terakhirnya, “Tuhanmu menghadiahkan mahkota CintaNya kepada siapapun yang Saling mencintai karenaNya, hadiah itu untukmu…”
—-ZzzzzzzZzzzzzzz….ZzzzzZZZzzzz.…

Do'a Para Akhwat yang Merindukan Pendamping

Untuk Para Akhwat…. mari kita Aminkan Doa ini…….
Untuk Para Ikhwan…. Dengarlah Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping….
“Peringatan Rasulullah: “Bukan termasuk golonganku orang-orang yang merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah.” (HR. Thabrani). “
Apa yang menghimpit saudara kita sehingga MEREKA SANGGUP MENETESKAN AIR MATA. Awalnya adalah KARENA MEREKA MENUNDA APA YANG HARUS DISEGERAKAN, MEMPERSULIT APA YANG SEHARUSNYA DIMUDAHKAN. Padahal Rasululloh berpesan: “Wahai Ali, ada TIGA PERKARA JANGAN DITUNDA-TUNDA, apabila SHOLAT TELAH TIBA WAKTUNYA, JENAZAH APABILA TELAH SIAP PENGUBURANNYA, dan PEREMPUAN APABILA TELAH DATANG LAKI-LAKI YANG SEPADAN MEMINANGNYA.” (HR Ahmad) ”
A Prayer
Tuhanku…
Aku berdo’a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu
Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya
Tuhanku…
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna
Tuhanku…
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
“Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.”
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan
Amin….

Pusing Duluan

Sejak terbangun dini hari, tidak jarang yang langsung terbayang adalah apa saja aktivitas yang akan kita kerjakan pada hari itu. Mulai dari sekarang Qiyamullail, tilawah, shalat shubuh, mandi, beres-beres kamar, nyuci, ke kampus, rapat,bala...bla...bla....
Alhasil kadang langsung agak penat juga kepala, penat karena banyak ketakutan-ketakutan yang belum tentu terjadi, huhhhfff... dan kadang yang timbul juga bingung yang sangat...... bingung...hmmm.... ntar mandi dulu atau shalat shubuh dulu aja ya?? Mau mandi dulu dingin, tapi kalau ga mandi kurang nyaman shalatnya nanti ga khusuk, kalau mandi dulu takut masuk angin, nanti rapatnya gimana, janji ketemu temen gimana???/ wah.... tidakkk.... Shubuhnya berjamaah di mesjid atau di rumah aja ya??? Kalau ke masjid, huhfff...dingin juga pintu pagarnya belum dibuka, harus ngetok-ngetok dulu ibu/bapak kost kalau beliau belum pada bangun, tapi harus berangkat ah.... Harus!!! Tapi syetan memang sakti, ada aja bisikannya yang membuat kita urung berbuat kebaikan, Kalau ga ke mesjid, malu sama temen-temen tetangga kosan yang rajin jemaahnya, nnti kalau ditanya jawabnya gimana,??? kesiangan (gengsi atuh!!), hmmm...
Hhhhfhfhfhfh.... Makin pusiing kan??? ALhasil kadang kita tetap berangkat dengan langkah kaki yang agak berat dan mungkin kurang ikhlas, atau yang parahnya lagi memang nggak berangkat sama sekali,,,,
Masya Alloh... Ya Alloh berikan kekuatan pada hati ini agar ringan laksanakan segala titahMu...
Itu hanya sebagian contoh kecil sahabat, eh... ada lagi, sarapannya dimana ya?? Masak aja atau beli nasi kuning si ibu langganan lagi??? hahhh... kalau beli, udah lumayan tipis juga nih kantong, kalau masak dulu sempet ga ya??? Berangkat ke kampus nya jalan kaki atau naik angkot ya?? Uangnya udah mepet kalau naik angkot, tapi jalan kaki khawatir telat, masa mahasiswa telat, apa kata dunia??? nah lho.... dan buanyakkkk lagi smpai akhirnya tidur lagi...
Terlalu banyak berfikir, akhirnya ketakutan-ketakutan itu benar-benar terjadi karena usaha dan keyakinannya yang kurang. Rasul pernah berkata,"Berfikir (merenung) beberapa saat lebih baik dari pada kita bergerak tanpa ada tujuan yang pasti."
Tapi kalau terlalu banayk berfikir, kemudian membuat banyak amanah yang malah terbengkalai juga tidak baik kan, apalagi sampai melewatkan kesempatan yang datang pada hari itu.
SIGAP, mungkin itu kata yang bisa kita ulur dari kejadian-kejadian di atas.
Artinya kita menyegerakan apapun yang bisa kita laksanakan, tpi bukan berarti tergesa-gesa. Kebingungan-kebingungan diatas boleh jadi juga terjadi karena kita kurang yakin akan sesuatu yang sudah benar adanya, sudah pasti ada faedahnya dan keutamaanya,
shalat shubuh di mesjid sudah pasti keutamaannya, mandi atau tidak, selama bersih dari hadas besar tidak terlalu menjadi masalah, kalaupun harus mandi dulu bisa pake air hangat kan, dal lain-lain yang tentunya kita bisa lihat semuanya dengan kejernihan hati agar bisa tepat mengambil tindakan.
Keraguan itu datang dari syetan, maka tinggalkanlah keraguan.
Sahabat selamat berjuang menempa keyakinan hati akan kebenaran yang hakiki dan kesigapan agar tak tergilas oleh waktu yang tak pernah berhenti. Saat terbangun, tanyakan apa yang akan Alloh lakukan pada kita??? Agar kita selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi....
(Purwa Abdilah)

Muslimah Hebat Dambaan Umat

Menjadi perempuan adalah anugrah. Menjadi perempuan yang beriman dan berislam, itu jauh lebih indah lagi. Mau tahu kenapa? Karena menjadi perempuan muslimah itu merupakan sebuah berkah yang tidak dialami oleh semua perempuan di dunia. Dan berkah ini akan menjadi lebih sempurna ketika sebagai muslimah, kita menyadari akan keistimewaan ini. Kenapa bisa begitu? Karena ternyata di luar sana, banyak banget mereka yang mengaku dirinya muslimah namun masih bingung dengan jati dirinya sendiri. Mereka akhirnya berusaha mencari jawaban kebingungan itu dengan mengambil jalan lain yang nggak ada benernya sama sekali.
Jalan lain ini seringnya sok menjadi pahlawan kesiangan bagi perempuan sehingga seakan-akan perempuan sendiri merasa diistimewakan. Salah satunya adalah ide feminisme yang (katanya) memperjuangkan kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan. Tapi muslimah cerdas nggak bakal dong terjebak dengan ide yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam ini. Sebab, bukannya menjadi mulia, feminisme justru membawa perempuan kepada keterpurukan yang makin parah dalam semua sendi kehidupan (tema ini akan dibahas khusus di edisi berikutnya, insya Allah).
Trus, gimana dong supaya kamu, semua bisa menjadi perempuan mulia dan hebat dunia-akhirat? Pasti dong ada langkah-langkah jitu untuk mencapainya. Ikuti terus yuk bahasannya.
Muslimah itu harus cerdas
Poin ini selalu saya tujukan bagi perempuan siapa pun dia adanya dan di mana pun dia berada. Why? Karena perempuan cerdas itu indah. Ia nggak mudah dibohongi oleh apa pun atau siapa pun, baik oknum itu berupa sosok bernama laki-laki ataupun sosok bernama ideologi. Laki-laki di sini yang dimaksud adalah laki-laki yang nggak beriman dong. Karena kalo yang beriman, otomatis ia pasti memuliakan perempuan. Sedangkan sosok bernama ideologi utamanya kapitalisme dan sosialisme, akan mudah mempecundangi perempuan nggak cerdas dengan banyak cara. Eksploitasi perempuan adalah salah satunya.

Perempuan cerdas nggak akan mudah terpesona dengan bujuk rayu nggak bermutu ini. Ia memahami bahwa kecerdasan perempuan itu bukan hanya aksesori semu di atas panggung semata. Perempuan cerdas itu terwujud dalam karya nyata. Ia berprestasi dalam bidang yang memang benar-benar memaksimalkan peran otak dan akal, bukan sekadar akal-akalan saja. Memang ada? Banyak malah. Tuh lihat aja kontes puteri atau miss apalah itu namanya, menjadikan otak alias brain sebagai pajangan asal pantas. Soalnya tanpa kriteria brain, si panitia takut kalo masyarakat akan menganggap lomba-lomba semacam itu hanya bisa mengandalkan tubuh seksi perempuan semata. Padahal mah kenyataannya iya banget. Naif banget kalo kamu masih percaya kecerdasan turut diperhitungkan dalam kontes semacam ini. Sumpeh deh lo!
Perempuan cerdas itu langsung terasa efeknya ke masyarakat. Selain mengukir prestasi dalam bentuk kemampuan akademis yang oke, kecerdasan pun bisa juga diraih dalam bentuk lain. Salah satunya adalah kecerdasan dalam menyikapi fakta yang tersaji di depan mata lalu berusaha menicarikan solusi cerdas atas semua masalah yang ada. Misalnya dalam menyikapi harga BBM yang semakin mahal. Perempuan cerdas langsung memahami bahwa itu semua terjadi gara-gara diterapkan sistem Kapitalisme yang jadi kiblat pemerintah saat ini. Negara menjadi macan ompong yang nggak mampu menjamin kesejahteraan rakyatnya. Negara cuma berperan sebagai pedagang untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dengan dalih pengurangan subsidi.
Sayangnya, sekolah yang ada saat ini sangat tidak mencerdaskan muridnya terutama kaum perempuan. Diperparah dengan liberalisasi pendidikan alias pemerintah sudah nggak mau bertanggung jawab terhadap pendidikan rakyatnya, jadilah sekolah-sekolah itu disulap menjadi barang mewah yang mahal dan tak terjangkau. Klop banget untuk menjadikan perempuan jauh dari kecerdasan.
Tapi sebenarnya yang namanya kecerdasan, bisa ditempuh dan diasah dalam ranah kehidupan yang lain. Sekolah kehidupan internasional adalah solusinya. Apa itu? Yaitu sebuah sekolah yang menjadikan kurikulum universal sebagai materi pelajarannya, dengan standar Islam sebagai patokan. Laboratoriumnya juga canggih karena langsung terjun ke masyarakat tanpa harus nunggu program KKN yang biasa ada di perguruan tinggi. Muslimah jenis ini, sudahlah cerdas otaknya, cerdas pula empatinya. Top banget dah.
Berakhlak mulia juga harus dong!
Non, selain cerdas, perempuan itu kudu berakhlak islami. Percuma aja punya kecerdasan kalo ternyata nggak bermoral dan akhlaknya rusak. Banyak banget tuh kejadian ayam kampus atau ayam abu-abu (sebutan untuk pelacur yang masih kuliah atau SMA) yang berotak brilian namun jangan ditanya soal akhlak. Mereka obral diri hanya demi gepokan rupiah. Tentu bukan seperti ini gambaran perempuan mulia dan hebat itu.

Akhlak bisa ada pada diri perempuan bila ia beriman. Karena sesungguhnya standar akhlak sendiri adalah bagian dari syariat Islam dalam rangka menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Dan hal ini berkaitan banget dengan akidah yang dianut seseorang. Misal nih, kamu mempunyai akhlak dengan sifat jujur. Bukan semata-mata karena jujur itu baik, tapi seharusnya kamu sadar bahwa jujur itu baik karena Allah bilang jujur itu baik. Dan kalau Allah bilang itu baik maka itu artinya perbuatan itu akan memperolah nilai dan pahala di hadapanNya.
Pada satu momen, ketika Allah bilang jujur nggak baik ya kita harus nurut bahwa jujur itu nggak baik. Ada tiga kondisi dalam Islam yang memperbolehkan seseorang untuk berlaku tidak jujur. Pertama adalah dalam hubungan suami istri untuk membahagiakan pasangan, kedua adalah dalam peperangan, dan ketiga adalah ketika mendamaikan dua orang yang bermusuhan. Jadi, dalam kejujuran pun standar yang kita pake jelas banget yaitu Islam saja. Hal ini berlaku juga untuk bentuk-bentuk akhlak lainnya semisal ramah, baik hati, tidak sombong, suka menabung, patuh pada orang tua dll (hihi, kayak dasadarma pramuka yah).
Kecantikan diri patut dijaga
Kecantikan adalah sebuah hal yang secara alami ada pada diri tiap perempuan. Yakinlah, tak ada istilah perempuan berparas buruk. Bila ada yang mempunyai pendapat seperti ini, sungguh pada saat yang sama ia telah menghina Allah Ta’ala yang menciptakan paras tersebut. Cantik atau jelek kan cuma masalah selera. Yang dianggap paras kurang cantik bagi orang Asia, eh….ternyata digandrungi sama orang bule di daratan Eropa sana. Eksotis, katanya…ciee.

Terlepas dari itu semua, kecantikan yang ada pada diri perempuan kudu dijaga sebagai bentuk amanah kita pada Sang Pencipta. Menjaga kecantikan nggak harus ke salon tiap hari. Merawat kecantikan nggak harus juga luluran merata ke seluruh tubuh biar kinclong, mandi berjam-jam karena harus memakai berbagai macam krim untuk tubuh, menikur en pedikur atau apa pun namanya yang jelas-jelas itu semua hanya menghamburkan uang dan waktu.
Jangan sampai karena pedulinya kamu sama kecantikan sehingga membuat sebagian besar waktu dan uangmu habis untuk hal ini saja. Merawat kecantikan yang ideal itu sebetulnya adalah ketika tubuh kita bisa beraktivitas secara maksimal karena sehat. Percuma juga tubuh cantik bagai porselen kalo ternyata malas beraktivitas dengan dalih takut bedak luntur, misalnya. Percuma juga langsing kayak tiang listrik kalo penyakitan karena diet yang ketat.
Intinya, mempertahankan kecantikan diri cukup dengan standar Islam saja yang sangat menyukai kebersihan. Mandi minimal dua kali sehari, sikat gigi teratur, jaga kebersihan rambut dan anggota tubuh yang lain juga.
Last but not least, kecantikan itu bagaimana pun bentuknya, standarnya kudu Islam saja. Percuma juga cantik kalo ternyata nggak menutup aurat. Percuma juga kulit mulus kalo ternyata nggak pernah sholat. Ih….naudzhubillah. Karena ternyata kecantikan hakiki itu adalah gabungan dari kecerdasan otak dan akhlak yang nantinya memancar pada sikap dan perilaku seseorang sebagai bukti ketaatan pada hukum syara’ yang telah ditetapkan aturannya oleh Allah Swt.
Adakah sosok idaman itu?
Hmm…pertanyaan yang nggak mudah untuk dijawab. Kalo kamu mau angkat tangan, kesannya kok narsis banget (hehehe..). Biar adil, saya akan menunjuk seseorang lain yang memenuhi kriteria di atas itu. Seorang perempuan, yang pasti muslimah dong, cerdas, berakhlak bagus dan cantik. Ia kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, jurusannya pun terkenal sangat sulit ditembus oleh orang yang berotak pas-pasan.

Sampai di sini, jelas banget kalo muslimah ini punya otak dan kecerdasan di atas rata-rata. Tidak itu saja, pemahaman keislamannya pun top banget. Kalo saya mengatakan paham, itu beda dengan ‘tahu’. Artinya, ia mengamalkan Islam dengan maksimal. Ia ramah dan supel, baik hati, tidak sombong, suka menabung dan patuh pada orang tua. Hapalan al-Qurannya top, kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggrisnya juga oke.
Dari segi kecantikan, subhanallah. Ia dikaruniai Allah fisik yang sempurna. Nggak ada orang yang bilang ia jelek. Saya aja sesama cewek, juga ikut tersepona dengan kecantikanya yang inner dan outer itu. Apa inti dari ‘sharing’ saya ini? Maksudnya ingin saya tunjukkan bahwa sosok muslimah ideal dan idaman umat itu ada. Hanya saja ia ada dalam jumlah dan stok yang terbatas. Why?
Setangkai bunga yang indah akan tumbuh dengan sempurna bila tanah dan iklimnya bagus serta sesuai. Begitu juga dengan muslimah idaman umat. Sosok-sosok ini akan tumbuh bila iklim alias lingkungan yang ada mendukungnya untuk berkembang dengan sempurna. Tapi apa fakta yang ada? Sistem yang diberlakukan kepada kita saat ini sungguh iklim rusak yang penuh noda. Sekulerisme yang diterapkan saat ini meniadakan peran agama dalam kehidupan. Kapitalisme yang mendewakan materi sebagai sumber kebahagiaan hidup pun juga dipuja-puja.
Lihat tuh, para perempuan cantik yang seksi mengumbar aurat di tempat umum, teryata sholatnya rajin juga. Bahkan saya sempat terkecoh dengan salah satu teman yang ketika berangkat ke kampus berkerudung rapat padahal hari-hari biasanya nggak. Saya pun mengucapkan selamat padanya. Bukankah kebaikan itu harus disyukuri dan diucapkan selamat padanya agar berkesinambungan? Ternyata ia mengatakan bahwa berkerudungnya itu karena ia habis menghadiri rapat sebuah perkumpulan mahasiswa muslim. Ia menyebutnya fleksibel karena itu artinya ia bisa berada di mana-mana. Rapat tentang Islam oke yang itu artinya ia berbaju muslimah. Dugem pun ayo aja yang itu artinya pake baju buka-bukaan. Waduh, jadinya baju muslimah itu dipakai hanya sekedar dress code aja yah? Capee deh.. ngikutin jalan pikiran kayak elo!
Dari kedua sosok di atas, sudah bisa dipastikan bahwa contoh kedua-lah yang paling banyak ditemui di sekeliling kita. Islam tidak lagi diakui sebagai the way of life. Namun Islam hanya sebagai mode dan gaya yang kebetulan lagi tren. Apalagi diperparah dengan ide demokrasi yang sangat mengagungkan kebebasan berekspresi termasuk dalam hal pakaian, jadilah baju muslimah dianggap sebagai salah satu pilihan yang bisa dipilih suka-suka. Kalo suka ya dipake, kalo nggak ya dilipat aja dalam lemari. Waduh!
Nggak bisa dibayangkan wajah bangsa ini ke depan, bila perempuannya plin-plan kayak gini. Tapi sangat bisa diprediksi sehebat apakah suatu kaum apabila perempuannya sekaliber contoh pertama di atas. Dan itu telah dibuktikan oleh Islam yang gilang-gemilang selama 13 abad dengan kualitas perempuan yang mulia dan hebat. Kalo sudah ada bukti cemerlangnya peradaban dalam naungan Islam, so buat apa kita butuh peradaban lain semacam demokrasi dan Kapitalisme? Jadi, tak ada pilihan lain untuk menciptakan generasi muslimah hebat dambaan umat kecuali kita campakkan bersama-sama semua ide yang rusak dan merusakkan. Setuju? Akur dong! 
(Alfiyandi.wordpress)