Minggu, 18 Juli 2010

Doa Sahabat'

"Tidak selamanya Perhatian harus nampak di muka dan Pengharapan harus terucap dengan kata, karna Penerimaan tidak selamanya sesuai dengan Keinginan, namun untaian do'a dalam setiap Pinta kepada Sang Pencipta dalam Keyakinan Hati pada Sang Pemberi akan menghantarkan orang yg kita cintai pada Penjagaan dengan Cara dan Rencana Sang Ilahi dalam Seluruh Kehidupannya. Sesuatu yang akan terjadi dan diterima di Depan bergantung pada usaha dan mimpi kita dimasa Sekarang. Ya Allah Muliakanlah Sahabat-sahabat hamba, jadikan Keberkahan dan Kesuksesan selalu Menyelimuti setiap Ikhtiarnya. Lindungi Ia dan jaga Kehidupannya dengan Rahmat dan Kasih Sayang-Mu"... Amin,, Assalamualaykum,, Wr. Wb.

Rabu, 07 Juli 2010

"Tajuk Ramadhan"

Semilir angin Ramadhan mulai berhembus menyapa dan menyejukan sanubari insan yang sedang merinduinya untuk mengingatkan "Sebentar lagi Kami akan Menjumpai Kalian". Hari berganti hari terlewati semakin mendekatkan diri pada pancaran ilahi di bulan yang penuh berkah itu. Adakah diri ini sudah mempersiapkannya demi meraih sukses ibadah yang direncanakan?ataukah masih tetap diam dan terperanga dengan masalah dunia yang terus menghampiri tanpa membekaskan hikmah sejati yang dapat tertanam dalam saubari?ataukah malah mempersiapkan bekal jasad dan nafsu dengan mulai menghitung nominal demi menyongsongnya agar dapat terlewati dengan kesempurnaan dunia?Hmhmmhm,,,,, Oh Tuhan,,, sadarkan diri ini untuk terus memperbaiki diri dan mempersiapkannya demi menyongsong Ramadhan yang gemilang dengan penuh keberkahan. Ya Rabb,,, Sampaikan kami pada bulannya Hamba-Mu yang setiap kebaikan akan kau lipat gandakan balasannya, yang akan kau ampuni setiap dosa yang mengalir dalam diri dengan Rahmat dan Kasih Sayang-Mu, dan berkahilah kehidupan kami ini.
Kawand,,, Sebentar lagi Ramadhan akan menyapa kita,,, Mari Persiapkan Diri agar Ramadhan kali ini Membekas dalam hati.

Inspirasi Pagi (Univ. Kehidupan)

Bismilah... Sesuatu hal yang kita anggap kecil belum tentu kecil juga dimata orang lain. Semua sudah ada kadarnya masing-masing, oleh karenanya jangan menyepelekan hal kecil terlebih dengan kebaikan. Sekecil apapun kebaikan yang d lakukan, semuanya akan d perhitungkan oleh-Nya. Kedewasaan dan kebesaran hati dalam berucap dan bersikap membuat komunikasi kita dengan orang tua lebih efektif dan dapat diterimakannya. Apapun keinginan orang tua dan keinginan kita semua ada jalannya. (Unv. Kehidupan) Assalamualaykum.. Wr. Wb.. Selamat Pagi Semuanya...

Inspirasi Pagi (Univ. Kehidupan)

Bismilah... Indahnya pertemuan dan perkenalan dlm menyambung silaturahmi dengan keikhlasan hati akan membuat ikatannya kuat dan barokah. Teguran tidak selamanya sebagai ejekan, tetapi itu adalah senjata untuk makin meraba hati dan diri kita dalam memperbaiki dan mendekatkan diri kepada-Nya. Yakinlah Tidak semua orang suka dengan kebaikan yang d lakukan, walaupun tidak d Indahkan tetaplah melaju dan laksanakan semuanya karena Allah. (Unv. Kehidupan),,, Assalamualaykum,, Wr. Wb... Mari Bersilaturahmi...

Selasa, 06 Juli 2010

Menjadi yang Paling d Cintai

dakwatuna.com - ”Bukan daging-daging unta dan darahnya itu yang dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…” (Al-Hajj: 37)
Maha Agung Allah yang Menciptakan kehidupan dengan segala kelengkapannya. Ada kelengkapan pokok, ada juga yang cuma hiasan. Sayangnya, tak sedikit manusia yang terkungkung pada jeratan kelengkapan aksesoris.
Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling kaya
Logika sederhana manusia kerap mengatakan kalau memberi berarti terkurangi. Seseorang yang sebelumnya punya lima mangga misalnya, akan berkurang jika ia memberikan dua mangga ke orang lain. Logika inilah yang akhirnya menghalangi orang untuk berkurban.
Jika bukan karena iman yang dalam, logika ini akan terus bercokol dalam hati. Ia akan terus menenggelamkan manusia dalam kehidupan yang sempit, hingga ajal menjemput. Sulit menerjemahkan sebuah pemberian sebagai keuntungan. Sebaliknya, pemberian dan pengorbanan adalah sama dengan pengurangan.
Rasulullah saw. mengajarkan logika yang berbeda. Beliau saw. mengikis sifat-sifat kemanusiaan yang cinta kebendaan menjadi sifat mulia yang cinta pahala. Semakin banyak memberi, orang akan semakin kaya. Karena kaya bukan pada jumlah harta, tapi pada ketinggian mutu jiwa.
Rasulullah saw. mengatakan, “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta benda. Tetapi, kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu Ya’la)
Berkurbanlah, Anda akan menjadi orang sukses
Sukses dalam hidup adalah impian tiap orang. Tak seorang pun yang ingin hidup susah: rezeki menjadi sempit, kesehatan menjadi langka, dan ketenangan cuma dalam angan-angan. Hidup seperti siksaan yang tak kunjung usai. Semua langkah seperti selalu menuju kegagalan. Buntu.
Namun, tak sedikit yang cuma berputar-putar pada jalan yang salah. Padahal, rumus jalan bahagia sangat sederhana. Di antaranya, kikis segala sifat kikir, Anda akan menemukan jalan hidup yang serba mudah.
Allah swt. berfirman, “Ada pun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan ada pun yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (Al-Lail: 5-10)
Kalau jalan hidup menjadi begitu mudah, semua halangan akan terasa ringan. Inilah pertanda kesuksesan hidup seseorang. Semua yang dicita-citakan menjadi kenyataan. Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “…dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang sukses.” (Al-Hasyr: 9)
Berkurbanlah, Anda akan sangat dekat dengan Yang Maha Sayang
Sebenarnya, Allah sangat dekat dengan hamba-hambaNya melebihi dekatnya sang hamba dengan urat lehernya. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (Qaaf: 16)
Namun, ketika ada hijab atau dinding, yang dekat menjadi terasa sangat jauh. Karena hijab, sesuatu menjadi tak terlihat, tak terdengar, bahkan tak terasa sama sekali. Dan salah satu hijab yang kerap menghalangi kedekatan seorang hamba dengan Penciptanya adalah kecintaan pada harta.
Islam tidak mengajarkan umatnya untuk tidak berharta. Atau, menjadi miskin dulu agar bisa dekat dengan Allah swt. Tentu bukan itu. Tapi, bagaimana meletakkan harta atau fasilitas hidup lain cuma di tangan saja. Bukan tertanam dalam hati. Dengan kata lain, harta cuma sebagai sarana. Bukan tujuan.
Karena itu, perlu pembiasaan-pembiasaan agar jiwa tetap terdidik. Dan salah satu pembiasaan itu adalah dengan melakukan kurban. Karena dari segi bahasa saja, kurban berasal dari kata qoroba-yaqrobu-qurbanan artinya pendekatan. Berkurban adalah upaya seorang hamba Allah untuk mengikis hijab-hijab yang menghalangi kedekatannya dengan Yang Maha Sayang.
Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling dicintai
Setiap cinta butuh pengorbanan. Kalau ada orang yang ingin dicintai orang lain tanpa memberikan pengorbanan, sebenarnya ia sedang memperlihatkan cinta palsu. Cinta ini tidak pernah abadi. Cuma bergantung pada sebuah kepentingan sementara.
Allah swt. Maha Tahu atas isi hati hamba-hambaNya. Mana yang benar-benar mencintai, dan mana yang cuma main-main. Dan salah satu bentuk keseriusan seorang hamba Allah dalam mencari cinta Yang Maha Pencinta adalah dengan melakukan pengorbanan. Bisa berkorban dengan tenaga, pikiran, dan harta di jalan Allah. Dan sebenarnya, pengorbanan itu bukan untuk kepentingan Allah. Allah Maha Kaya. Justru, pengorbanan akan menjadi energi baru bagi si pelaku itu sendiri.
OASE lainnya
Allah sebagai saksi dan penjamin

Surat Cinta dari Manusia-manusia yang malamnya penuh cinta

Kami tujukan kepada :
Insan yang tersia-sia malamnya

Assalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh

Wahai orang-orang yang terpejam matanya,

Perkenankanlah kami, manusia-manusia malam menuliskan sebuah surat cinta kepadamu. Seperti halnya cinta kami pada waktu malam-malam yang kami rajut di sepertiga terakhir. Atau seperti cinta kami pada keagungan dan rahasianya yang penuh pesona. Kami tahu dirimu bersusah payah lepas tengah hari berharap intan dan mutiara dunia. Namun kami tak perlu bersusah payah, sebab malam-malam kami berhiaskan intan dan mutiara dari surga.

Wahai orang-orang yang terlelap,

Sungguh nikmat malam-malammu. Gelapnya yang pekat membuat matamu tak mampu melihat energi cahaya yang tersembunyi di baliknya. Sunyi senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta. Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena,menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya. Aduhai kau sangat menikmatinya.

Wahai orang-orang yang terlena,

Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu !! Yang setiap malam terpejam matanya, yang terlelap pulas tak terkira. Atau yang terlena oleh suasananya yang begitu menggoda. Kami tidak seperti dirimu !! Kami adalah para perindu kamar di surga. Tak pernahkah kau dengar Sang Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya di surga itu ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan sholat pada saat manusia terlelap dalam tidur malam.” Sudahkah kau dengar tadi ? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang yang mendirikan sholat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup mata dan hatinya.

Wahai orang-orang yang keluarganya hampa cinta,

Kau pasti pernah mendengar namaku disebut. Aku Abu Hurairah, Periwayat Hadist. Kerinduanku akan sepertiga malam adalah hal yang tak terperi. Penghujung malam adalah kenikmatanku terbesar. Tapi tahukah kau ? Kenikmatan itu tidak serta merta kukecap sendiri. Kubagi malam-malamku yang penuh syahdu itu menjadi tiga. Satu untukku, satu untuk istriku tercinta dan satu lagi untuk pelayan yang aku kasihi. Jika salah satu dari kami selesai mendirikan sholat, maka kami bersegera membangunkan yang lain untuk menikmati bagiannya. Subhanallah, tak tergerakkah dirimu ? Pedulikah kau pada keluargamu ? Adakah kebaikan yang kau inginkan dari mereka ? Sekedar untuk membangunkan orang-orang yang paling dekat denganmu, keluargamu ?

Lain lagi dengan aku, Nuruddin Mahmud Zanki. Sejarah mencatatku sebagai Sang Penakluk kesombongan pasukan salib. Suatu kali seorang ulama tersohor Ibnu Katsir mengomentari diriku, katanya, ” Nuruddin itu kecanduan sholat malam, banyak berpuasa dan berjihad dengan akidah yang benar.” Kemenangan demi kemenangan aku raih bersama pasukanku. Bahkan pasukan musuh itu terlibat dalam sebuah perbincangan seru. Kata mereka, ” Nuruddin Mahmud Zanki menang bukan karena pasukannya yang banyak. Tetapi lebih karena dia mempunyai rahasia bersama Tuhan”. Aku tersenyum, mereka memang benar. Kemenangan yang kuraih adalah karena do’a dan sholat-sholat malamku yang penuh kekhusyu’an.

Tahukah kau dengan orang yang selalu setia mendampingiku ? Dialah Istriku tercinta, Khotun binti Atabik. Dia adalah istri shalehah di mataku, terlebih di mata Alloh. Malam-malam kami adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai Tuhan. Gemerisik dedaunan dan desahan angin seakan menjadi pernak-pernik kami saat mendung di mata kami jatuh berderai dalam sujud kami yang panjang.

Kuceritakan padamu suatu hari ada kejadian yang membuat belahan jiwaku itu tampak murung. Kutanyakan padanya apa gerangan yang membuatnya resah. Ya Alloh, ternyata dia tertidur, tidak bangun pada malam itu, sehingga kehilangan kesempatan untuk beribadah. Astaghfirulloh, aku menyesal telah membuat dia kecewa. Segera setelah peristiwa itu kubayar saja penyesalanku dengan mengangkat seorang pegawai khusus untuknya. Pegawai itu kuperintahkan untuk menabuh genderang agar kami terbangun di sepertiga malamnya.

Wahai orang-orang yang terbuai,

Kau pasti mengenalku dalam kisah pembebasan Al Aqso, rumah Allah yang diberkati. Akulah pengukir tinta emas itu, seorang Panglima Perang, Sholahuddin Al-Ayyubi. Orang-orang yang hidup di zamanku mengenalku tak lebih dari seorang Panglima yang selalu menjaga sholat berjama’ah. Kesenanganku adalah mendengarkan bacaan Alqur’an yang indah dan syahdu. Malam-malamku adalah saat yang paling kutunggu. Saat-saat dimana aku bercengkerama dengan Tuhanku. Sedangkan siang hariku adalah perjuangan-perjuangan nyata, pengejawantahan cintaku pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terlena,

Pernahkah kau mendengar kisah penaklukan Konstantinopel ? Akulah orang dibalik penaklukan itu, Sultan Muhammad Al Fatih. Aku sangat lihai dalam memimpin bala tentaraku. Namun tahukah kau bahwa sehari sebelum penaklukan itu, aku telah memerintahkan kepada pasukanku untuk berpuasa pada siang harinya. Dan saat malam tiba, kami laksanakan sholat malam dan munajat penuh harap akan pertolongan-
Nya. Jika Alloh memberikan kematian kepada kami pada siang hari disaat kami berjuang, maka kesyahidan itulah harapan kami terbesar. Biarlah siang hari kami berada di ujung kematian, namun sebelum itu, di ujung malamnya Alloh temukan kami berada dalam kehidupan. Kehidupan dengan menghidupi malam kami.

Wahai orang-orang yang gelap mata dan hatinya,

Pernahkah kau dengar kisah Penduduk Basrah yang kekeringan ? Mereka sangat merindukan air yang keluar dari celah-celah awan. Sebab terik matahari terasa sangat menyengat, padang pasir pun semakin kering dan tandus. Suatu hari mereka sepakat untuk mengadakan Sholat Istisqo yang langsung dipimpin oleh seorang ulama di masa itu. Ada wajah-wajah besar yang turut serta di sana, Malik bin Dinar, Atho’ As-Sulami, Tsabit Al-Bunani. Sholat dimulai, dua rakaat pun usai. Harapan terbesar mereka adalah hujan-hujan yang penuh berkah.

Namun waktu terus beranjak siang, matahari kian meninggi, tak ada tanda-tanda hujan akan turun. Mendung tak datang, langit membisu, tetap cerah dan biru. Dalam hati mereka bertanya-tanya, adakah dosa-dosa yang kami lakukan sehingga air hujan itu tertahan di langit ? Padahal kami semua adalah orang-orang terbaik di negeri ini ?

Sholat demi sholat Istisqo didirikan, namun hujan tak kunjung datang. Hingga suatu malam, Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani terjaga di sebuah masjid. Saat malam itulah, aku, Maimun, seorang pelayan, berwajah kuyu, berkulit hitam dan berpakaian usang, datang ke masjid itu. Langkahku menuju mihrab, kuniatkan untuk sholat Istisqo sendirian, dua orang terpandang itu mengamati gerak gerikku.

Setelah sholat, dengan penuh kekhusyu’an kutengadahkan tanganku ke langit, seraya berdo’a :

“Tuhanku, betapa banyak hamba-hamba-Mu yang berkali-kali datang kepada-Mu memohon sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi sedikitpun kekuasaan-Mu. Apakah ini karena apa yang ada pada-Mu sudah habis ? Ataukah perbendaharaan kekuasaan-Mu telah hilang ? Tuhanku, aku bersumpah atas nama-Mu dengan kecintaan-Mu kepadaku agar Engkau berkenan memberi kami hujan secepatnya.”

Lalu apa gerangan yang terjadi ? Angin langsung datang bergemuruh dengan cepat, mendung tebal di atas langit. Langit seakan runtuh mendengar do’a seorang pelayan ini. Do’aku dikabulkan oleh Tuhan, hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi yang tandus yang sudah lama merindukannya.

Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani pun terheran-heran dan kau pasti juga heran bukan ? Aku, seorang budak miskin harta, yang hitam pekat, mungkin lebih pekat dari malam-malam yang kulalui. Hanya manusia biasa, tapi aku menjadi sangat luar biasa karena doaku yang makbul dan malam-malam yang kupenuhi dengan tangisan dan taqarrub pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terpejam,

Penghujung malam adalah detik-detik termahal bagiku, Imam Nawawi. Suatu hari muridku menanyakan kepadaku, bagaimana aku bisa menciptakan berbagai karya yang banyak ? Kapan aku beristirahat, bagaimana aku mengatur tidurku ? Lalu kujelaskan padanya, “Jika aku mengantuk, maka aku hentikan sholatku dan aku bersandar pada buku-
bukuku sejenak. Selang beberapa waktu jika telah segar kembali, aku lanjutkan ibadahku.”

Aku tahu kau pasti berpikir bahwa hal ini sangat sulit dijangkau oleh akal sehatmu. Tapi lihatlah, aku telah melakukannya, dan sekarang kau bisa menikmati karya-karyaku.

Wahai orang-orang yang tergoda,

Begitu kuatkah syetan mengikat tengkuk lehermu saat kau tertidur pulas ? Ya, sangat kuat, tiga ikatan di tengkuk lehermu !! Dia lalu menepuk setiap ikatan itu sambil berkata, “Hai manusia, Engkau masih punya malam panjang, karena itu tidurlah !!”.

Hei, Sadarlah, sadarlah, jangan kau dengarkan dia, itu tipu muslihatnya ! Syetan itu berbohong kepadamu. Maka bangunlah, bangkitlah, kerahkan kekuatanmu untuk menangkal godaannya. Sebutlah nama Alloh, maka akan lepas ikatan yang pertama. Kemudian, berwudhulah, maka akan lepas ikatan yang kedua. Dan yang terakhir, sholatlah, sholat seperti kami, maka akan lepaslah semua ikatan-
ikatan itu.

Wahai orang-orang yang masih terlelap,

Masihkah kau menikmati malam-malammu dengan kepulasan ? Masihkah ? Adakah tergerak hatimu untuk bangkit, bersegera, mendekat kepada-
Nya, bercengkerama dengan-Nya, memohon keampunan-Nya, meski hanya 2 rakaat ? Tidakkah kau tahu, bahwa Alloh turun ke langit bumi pada 1/3 malam yang pertama telah berlalu. Tidakkah kau tahu, bahwa Dia berkata, “Akulah Raja, Akulah Raja, siapa yang memohon kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Ku ampuni. Dia terus berkata demikian, hingga fajar merekah.

Wahai orang-orang yang terbujuk rayu dunia,

Bagi kami, manusia-manusia malam, dunia ini sungguh tak ada artinya. Malamlah yang memberi kami kehidupan sesungguhnya. Sebab malam bagi kami adalah malam-malam yang penuh cinta, sarat makna. Masihkah kau terlelap ? Apakah kau menginginkan kehidupan sesungguhnya ? Maka ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan cahaya di sana, di waktu sepertiga malam. Namun jika kau masih ingin terlelap, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya, maka surat cinta kami ini sungguh tak berarti apa-apa bagimu.

Semoga Alloh mempertemukan kita di sana, di surga-Nya, mendapati dirimu dan diri kami dalam kamar-kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Semoga…

Wassalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh,

(Manusia-Manusia Malam)

Cinta Ini Tak Bisa Ditawar

Rosul itu seorang yang Jujur, tapi seberapa yakinkah kita bahwa beliau adalah manusia yang paling jujur di muka bumi ini??, andaikan kita hidup sezaman dengan Rosul, ditengah kejahiliyahan orang2 pada masa itu, diantara ni'matnya berbuat dosa, kemudian Muhammad datang membawa kabar gembira itu kehadapan kita dan mengajak untuk mengEsakan Allah, apa yang akan kita katakan??jangan-jangan kita juga akan mengatakan apa yang orang2 kafir katakan, Muhammad PEMBOHONG, PENDUSTA, Muhammad GILA..!!, lalu kita lempari wajah mulia Rosul dengan batu sampai mengalir darahnya, atau bahkan lebih tega dari itu??

Astaghfirullah.. Selama ini kita bicara Cinta, kagum kepada Rosul, tapi kenapa teladannya tidak pernah kita ikuti???kenapa kita tega menodai wajah Rosul dengan kotoran dosa-dosa yang kita lakukan??Bukankah 'Cinta' tidak hanya dibibir saja??Apakah rindu itu hanya sebatas ucapan belaka??tapi hati kita, jiwa kita ingkar jauuuh dari Rosulullah..

Tidakkah kau tau, Rosul itu Cinta kepada kita, rosul itu sayang pada ummatnya, rosul itu ingin kita selamat dari api neraka, rosul ingin membawa kita menuju keindahan yang abadi untuk berjumpa dengan yang Maha menguasai alam ini; Allah 'azzawajalla..

Apakah selama ini kita tuli akan suara-suara kebenaran, apakah selama ini kita Buta akan keAgungannya, apakah hati kita sudah begitu keras sampai-sampai Rosul mengetuk pintu hati kita kita tidak merasakannya????dengarlah Jeritan terakhir Rosulullah saat 'aisyah menemaninya ketika Sakarotul maut, apa yang Dia ucapkan, "Ummatiii...Ummati...Ummati...", sahabatku, beliau menyebut-nyebut kita, beliau mendo'akan kita.. Bukankah itu bukti bahwa Rosul Cinta kepada kita, tidak cukupkah itu menjadi bukti Syangnya beliau pada kita???

Sahabatku yang Rosul sayangi dan Allah cintai, mari sama2 evaluasi ucapan & prilaku kita selama ini, mari buktikan bahwa kita sungguh2 akan membalas Cinta Nabi kepada kita, bersholawatlah untuknya, bukankah Allah sang Maha pencipta dan para Malaikat pun bersholawat atas Rosul?

Yaa.. nabi salam alaika
yaa.. rosul salam alaika
Sholawatullah alaika.

Copas dari Blog Tetangga (http://qolbuspirit.blogspot.com/)

Senin, 05 Juli 2010

Inspirasi Pagi (Univ. Kehidupan)

Bismilah,,, Kesabaran dalam menyikapi dan kesungguhan hati dalam memberi dan melayani, akan menghasilkan penerimaan yang indah dalam berinteraksi. Semua ada masanya dan selalu Indah pada waktunya. Kotornya hati dalam bersikap menjadikan kita lalai dalam menghamba dan menjauh dari Sang Pencipta. Kesempatan tidak akan datang dua kali dan penyesalan pun mengakhiri. Kemurnian hati hanya dapat d sentuh dengan kesucian diri dalam menjalankan. Mari Meningkatkan Kualitas Diri...! (Unv. Kehidupan) Assalamualaykum.. Wr. Wb,, Selamat Pagi...

Minggu, 04 Juli 2010

Hikmah Harian

Bismilah... Janganlah menuntut orang lain untuk berbuat A, jika kita belum bisa A,, Tuntutlah diri kita untuk melakukan A, maka orang lain pun akan berbuat sesuai yang kita perbuat. Kerasnya watak dan hati hanya dapat d luluhkan dengan peleburan diri dan kebesaran hati dalam menyikapinya. Kebersamaan akan membuat kita semakin mengerti dan terlatih untuk memahami dan mencintai untuk meridhainya. Terimakasih Sahabat (Unv. Kehidupan)... Assalamualaikum.. Wr. Wb. Semangat Pagi Kawans

Kamis, 01 Juli 2010

Hikmah Jum'at

Bismilah... Nikmatnya Rizqi itu bukan dilihat dari banyak/sedikitnya yang kita terima, tapi berapa banyak rizqi tersebut yang kita manfaatkan dengan penuh kesyukuran agar menjadi berkah. Waktu berjalan terus dan tidak akan pernah kembali, jangan pernah melalaikannya dan menyepelekan waktu yang sedikit, lakukan sesuatu saat sempat, bukan menunggu/menunda. Karena waktu yang kita punya lebih sedikit dibanding amanah yang akan dijalankan. Assalamualaikum.. Wr. Wb.. Selamat Hari Jum'at